Jakarta (ANTARA) - Goethe-Institut bekerja sama dengan Dinas Pertukaran Akademis Jerman (DAAD) menghadirkan Studienbrücke yang merupakan program persiapan kuliah bagi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk langsung melanjutkan jenjang perkuliahan di Jerman tanpa harus mengikuti kelas penyetaraan selama setahun.

Program yang turut berkolaborasi dengan delapan universitas mitra Jerman tersebut merupakan program resmi yang diinisiasi dan didukung langsung oleh Kementerian Luar Negeri Jerman.

Baca juga: GoetheHaus putar film kisah pekerja migran Indonesia di Belanda

"Program ini meliputi kemampuan berbahasa Jerman, penguasaan bahasa kejuruan, dan budaya belajar agar peserta mampu untuk langsung memulai kuliah jenjang Sarjana di salah satu perguruan tinggi mitra, khususnya dalam bidang matematika, informatika, ilmu pengetahuan alam, teknik, atau ekonomi," ujar Asisten Program Studienbrücke Indonesia, Gregorius Haribudihardjo, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Program Studienbrücke mempersiapkan para siswa-siswi kelas 8 SMP hingga kelas 11 SMA yang ingin meneruskan pendidikan ke jenjang kuliah dalam bidang matematika, informatika, ilmu pengetahuan alam, teknik atau ekonomi di perguruan tinggi mitra di Jerman.

Program ini ditujukan kepada siswa-siswi SMA di Indonesia yang mempelajari ilmu pengetahuan alam dan ekonomi serta memenuhi persyaratan di antaranya memiliki tingkat bahasa Jerman B1 di kelas 10, tingkat Bahasa Jerman B2.4 paling lambat pada akhir kelas 11, atau tingkat bahasa Jerman C1.1 pada awal kelas 12.

Selain itu, beberapa syarat lain adalah memiliki nilai minimal 85 untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi, dan informatika. Setelah berhasil menyelesaikan program Studienbrücke, proses selanjutnya adalah pendaftaran pada satu perguruan tinggi mitra di Jerman.

Adapun sejumlah unit program yang harus diselesaikan antara lain kursus bahasa Jerman hingga tingkat B2 atau C1, bahasa kejuruan matematika, bahasa kejuruan dalam salah satu mata pelajaran informatika, pengetahuan alam, teknik, atau ekonomi.

Selain itu calon peserta juga harus menyelesaikan persiapan ujian bahasa (TestDaF) dan persiapan ujian kompetensi keilmuan (TestAS), termasuk pelatihan komunikasi antar budaya dan bimbingan perkuliahan. Terpenting adalah peserta bisa menyelesaikan ujian TestAS dan ujian TestDaF sesuai dengan persyaratan dari perguruan tinggi mitra.

Studienbrücke bekerja sama dengan beberapa universitas mitra yaitu Ruhr- Universität Bochum, Universität Duisburg-Essen, Technische Universität Dortmund, Europa-Universität Viadrina Frankfurt (Oder), RWTH Aachen, Universität Siegen, Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universität Bonn, dan Bauhaus-Universität Weimar.

Setiap tahun, universitas mitra tersebut menyediakan kuota perkuliahan bagi para peserta yang berhasil lulus program Studienbrücke.

Baca juga: Science Film Festival hadir di 55 kota Indonesia

Baca juga: German Cinema 2018 hadirkan dua film anak

Baca juga: Sembilan film tampil dalam Festival Film Jerman Bandung

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023