Kami berada di jalur dan tujuan yang sama untuk terus menggemakan peningkatan investasi dan perdagangan di ASEAN
Jakarta (ANTARA) - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid meyakinkan bahwa kawasan ASEAN merupakan tujuan investasi yang menjanjikan bagi Korea Selatan.

Hal itu disampaikan Arsjad yang bersama delegasi ASEAN-BAC melakukan roadshow di Seoul, Korea Selatan, pada 7-9 Juni 2023 dalam rangka kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC Tahun 2023.

"ASEAN memiliki banyak keunggulan dibandingkan kawasan lain. Letak geografis ASEAN sangat strategis. Kami juga memiliki sumber daya manusia berdaya saing, sumber daya alam melimpah, dan pasar yang luas," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Arsjad mengatakan Korea Selatan selaku mitra wicara ASEAN-BAC terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara ASEAN.

Bahkan, Negeri Ginseng itu telah menempatkan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar serta pasar yang menarik bagi produk-produk dan jasa, terutama di sektor teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur, pariwisata, dan sektor konsumen.

"Kami berada di jalur dan tujuan yang sama untuk terus menggemakan peningkatan investasi dan perdagangan di ASEAN. Salah satunya dalam hal EV dan juga penggunaan transaksi digital seperti QR code," imbuh Ketua Umum Kadin Indonesia itu.

Arsjad pun mengapresiasi dukungan kuat Pemerintah Korea Selatan dalam upaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, yang ditandai peluncuran kendaraan listrik Ioniq 5 edisi terbatas pada Maret 2022.

Saat ini Hyundai juga sedang membangun pabrik sistem baterai khusus EV baru yakni Hyundai Mobis yang dijadwalkan selesai pada semester pertama 2024.

"Hyundai Group telah menginvestasikan 60 juta dolar AS untuk membangun pabrik sebagai landasan bisnis Hyundai Mobis, yang difokuskan pada pasar ASEAN. Sangat membanggakan, kendaraan listrik Genesis G80 dan Ioniq 5 ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali tahun 2022," ujarnya.

Lebih lanjut, selama berada di Korsel, Arsjad juga bertemu sejumlah pejabat pemerintah dan pelaku bisnis terkemuka.

Ia pun secara khusus mengundang mereka menghadiri ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2023 dan ASEAN Business Awards (ABA) 2023 di Jakarta pada 3-4 September 2023.

Selain itu, dalam pertemuan dengan para pengusaha Korsel, Arsjad juga menawarkan berbagai peluang investasi di Indonesia, khususnya di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, dan pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Arsjad mengatakan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki kemitraan strategis khusus dengan Korea Selatan di antara negara-negara ASEAN.

Kemitraan khusus itu, lanjutnya, melahirkan kesepakatan untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baterai.

Senada, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia di sekitar 80 persen dari Korea Selatan dan total kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya berkisar 30 persen dari yang ada di Korea Selatan.

"Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2 persen dari total populasi penduduk. Ini menunjukkan masih ada potensi pertumbuhan yang cukup besar," katanya.

Baca juga: Arsjad Rasjid: 50 Tahun ASEAN-Jepang akselerasi integrasi perekonomian
Baca juga: ASEAN-BAC dukung peningkatan standar keamanan pangan
Baca juga: ASEAN BAC-JETRO teken MoU percepat target aksi perubahan iklim


Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023