Jakarta (ANTARA News) - Direktur Indonesia Fashion Week 2013 Dina Midiani memperkirakan transaksi selama pameran busana dan mode, Indonesia Fashion Week 2013, bisa mencapai Rp8 miliar.

"Transaksi penjualan busana dan aksesori selama pameran pada 14-17 Februari 2013 diharapkan lebih dari Rp8 miliar atau meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp7 miliar," kata Dina Midiani di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, busana asal Indonesia memiliki nilai lebih dibadingkan produk sejenis dari negara lain, mengingat ada ketrampilan khusus untuk menjadikan busana tersebut menjadi menarik.

Sementara itu, Presiden Direktur Radyatama Ernst K Remboen, sebagai salah satu pihak penyelenggara IFW 2013, mengatakan event ini akan mengadopsi sistem B2B (business to business).

B2B, kata dia, adalah sebuah sistem komunikasi bisnis yang menghubungkan antar pelaku bisnis melakukan perdagangan secara online.

"IFW telah mengajak buyer internasional dari 10 negara seperti Amerika Serikat, Australia, Italia, Jepang, Malaysia, Thailand, dan negara-negara Timur Tengah, walau begitu kami juga tetap menyambut pembeli ritel yang membeli produk fashion sebagai koleksi pribadi ataupun untuk dijual kembali," kata Ernst.

Hal ini sejalan dengan keinginan Radyatama yang selalu terus mendukung perkembangan industri produk retail dalam negeri.

Menurut dia, IFW menargetkan 50 ribu pengunjung setiap harinya. Kapasitas ruang pameran pun diperbesar hingga dapat menampung 3.500 hingga 4.000 orang dalam satu kali fashion show, dengan pembagian 2.000 untuk undangan dan 1.500 dijual untuk umum seharga Rp20.000 per pengunjung.

(A063/B008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013