Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Diponegoro Teguh Yuwono mengatakan bahwa kedekatan antara Menteri BUMN Erick Thohir dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menguntungkan secara elektoral.

“Apakah kedekatan Jokowi terhadap Erick Thohir atau Erick Thohir terhadap Jokowi itu berimplikasi atau berpengaruh terhadap elektoral? Jelas,” ucap Teguh Yuwono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Terlebih, tutur Teguh, selama ini Presiden Jokowi selalu memberikan kode-kode tersirat dalam dukungannya kepada Erick Thohir. Seperti halnya, kode pemimpin bernyali yang  bisa merujuk kepada Ketum PSSI tersebut.

Teguh mengatakan bahwa Erick Thohir selalu mengampanyekan PSSI butuh pemimpin bernyali agar dunia sepak bola Indonesia bisa jadi lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: Pengamat sebut kinerja Erick Thohir disenangi masyarakat jadi cawapres
Baca juga: Peneliti sebut Erick Thohir raih perhatian massa NU sebagai cawapres


Dari kode dukungan yang dikeluarkan Presiden Jokowi ini, Teguh menilai para simpatisan dan loyalis langsung bergerak untuk menyalurkan dukungan kepada Erick Thohir agar maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres.

Perlu diketahui, Erick Thohir pernah diamanahkan menjadi panitia pernikahan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Penugasan di ranah privat tersebut, bagi Teguh, membuktikan bahwa hubungan Erick Thohir dan Presiden Jokowi sangat dekat.

Selain itu, di ranah profesional, Erick pernah ditugaskan sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), serta utusan pemerintah untuk melobi FIFA agar Timnas Indonesia terhindar dari sanksi.

Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023