Jakarta (ANTARA) - Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku tidak bisa bangkit dari tekanan saat menghadapi wakil India Pusarla V Sindhu pada babak pertama Indonesia Open 2023 di Istora Senayan Jakarta, Selasa.

“Hari ini bisa dibilang penampilan saya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, dan saya merasa apapun yang saya punya itu tidak cukup untuk saya keluarkan,” ungkap Gregoria saat ditemui usai pertandingan.

Juara Spain Masters 2023 itu kalah dari Sindhu melalui dua gim langsung 19-21, 15-21. Pertandingan itu pun berlangsung dengan ketat, terutama di gim pertama dimana jarak skor antara keduanya hanya terpaut satu sampai dua poin saja, hingga akhirnya mencatatkan skor akhir 19-21.

Namun, pada gim kedua, Sindhu memimpin jauh dan unggul di interval gim kedua dan runner-up Malaysia Masters 2023 itu pun tak mampu mengejar hingga akhirnya pertandingan kedua berakhir 15-21. Pertandingan antara Gregoria dan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 tersebut berlangsung dalam tempo 38 menit.

Baca juga: Gregoria ingin tantang diri sendiri di Indonesia Open 2023

“Dengan dua kekalahan kemarin dia (Sindhu) punya motivasi tersendiri untuk bisa menang dari saya hari ini. Tapi, secara keseluruhan catatannya ada di diri saya sendiri. Saya kalah dengan diri saya sendiri. Mungkin saya tidak bisa keluar dari tekanan itu, dan mainnya kelihatan banget tidak keluar,” ucap pemain peringkat kesembilan dunia itu.

“Tekanan itu datang dari diri sendiri. Balik lagi karena saya harusnya sudah cukup siap untuk itu karena sebelumnya kemarin-kemarin saya kendalanya adalah gampang tertekan. Tapi hari ini saya tidak bisa menguasai itu,” ujarnya.

Dengan hasil ini, Sindhu lolos ke babak 16 besar turnamen BWF Super 1000 tersebut. Pada babak kedua, wanita bertinggi badan 179 cm itu akan berhadapan dengan wakil Chinese Taipei, Tai Tzu Ying yang pada laga sebelumnya menang melawan tunggal putri China, Han Yue dengan skor 21-15, 21-17.

Adapun untuk Gregoria, kekalahan ini mengulang hasil buruk di Indonesia Open edisi 2022. Tahun lalu di Istora, Jakarta, ia menyerah dari wakil Thailand, Phittayaporn Chaiwan lewat pertarungan rubber game 17-21, 21-10, 12-21.

Baca juga: Adnan/Nita petik pelajaran penting setelah hadapi Zheng/Huang
Baca juga: Ana/Tiwi akui sempat kewalahan hadapi Lanny/Ribka
Baca juga: Kento Momota sebut belum sepenuhnya pulih dari cedera


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023