Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia sudah memeriksa tujuh saksi terkait pelemparan bom molotov di beberapa gereja di Makassar.

"Petugas saat ini di tempat kejadian perkara memeriksa tujuh orang saksi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.

Hasil pemeriksaan sementara ditemukan adanya kemiripan bahan bom molotov di tempat satu dan lainnya. Ada terdapat kemiripan yakni ada botol mineral, bensin, dan ciri-ciri pelaku, katanya.

"Demikian juga sepeda motor yang digunakan pelaku sepeda motor matik dilihat dari CCTV dan petunjuk ini kita kembangkan," kata Boy.

Masyarakat diminta tetap tenang, tidak terprovokasi, dan polisi akan mengusut tuntas pelakunya.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Irjen Pol Mudji Waluyo memerintahkan jajarannya untuk segera menjaga rumah-rumah ibadah agar tidak menjadi sasaran pelemparan bom molotov.

"Saya sudah perintahkan jajaran untuk segera menjaga sejumlah rumah-rumah ibadah karena rangkaian aksi pelemparan bom molotov selama beberapa pekan ini terjadi," ujarnya di Makassar, Kamis (14/2).

Kepolisian sudah berkoordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah membahas aksi-aksi orang tidak bertanggung jawab tersebut yang ingin memecah belah persatuan.

"Jadi yang jelas, kita akan memberikan pengamanan masing-masing gereja oleh anggota kepolisian, dibantu pengurus gereja dan Babinsa," ujarnya.

Selain memerintahkan jajaran untuk menjaga sejumlah rumah ibadah, Kapolda juga membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku pelempar bom molotov di sejumlah gereja di Makassar.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013