Roma (ANTARA News) - Italia hari Rabu secara berangsur mulai menarik pasukannya dari Irak, kata televisi negara itu. Pada ahir Juni diharapkan tinggal 1.600 tentara Italia ditempatkan di negeri terkoyak perang itu, kata berita tersebut yang dilansir DPA. Sesudah serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan pemerintah Presiden Saddam Hussein tahun 2003, terdapat 3.200 tentara Italia ditugaskan di Nasiriyah, Irak selatan. Perdana Menteri Italia Romano Prodi, yang mulai menjabat tiga pekan lalu, berjanji menarik seluruh pasukannya pada musim semi mendatang. Itu merupakan janji utama dalam kampanye pemilihan umumnya melawan perdana menteri pendahulunya, Silvio Berlusconi, yang mengirim pasukan tersebut ke Irak. Penarikan tentara Italia mewakili pengurangan lain dalam sesuatu yang disebut "Sekutu Niat", yakni Spanyol menarik 1.300 tentaranya pada 2004 dan Belanda 1.300 setahun kemudian. Ukraina juga menarik 1.650 serdadunya dan Nikaragua, Pilipina dan Honduras menarik satuan kecilnya. Negara, seperti, Inggris dan Korea Selatan juga mengurangi jumlah tentaranya. Masih ada sekitar 138.000 balatentara asing di Irak, sebagian terbesar dari mereka adalah serdadu Amerika Serikat. Sejumlah 31 tentara Italia tewas di Irak, 19 di antaranya akibat serangan bunuh diri di Nasiriyah bulan November 2003. Upacara pemakaman satu tentara Italia tewas di Irak awal pekan ini berlangsung ahir pekan lalu di Roma dengan pesan dari Paus Benediktus XVI dibacakan dalam misa itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006