Sebanyak 80 persen kasus kejadian luar biasa (KLB) malaria disumbangkan dari provinsi-provinsi di wilayah timur
Balikpapan (ANTARA) - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu, menerangkan sudah ada lima provinsi di Indonesia telah bebas dari malaria yakni DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Kami berharap seluruh stakeholders, terutama leadership para bupati dan wali kota serta gubernur untuk menggerakkan semua potensi dan lintas sektor untuk menciptakan daerah eleminasi malaria," katanya  pada peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) Tahun 2023 di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis.

Ia mengungkapkan, secara umum penyebaran penyakit malaria di Indonesia masih tinggi, khususnya di wilayah timur. Sebanyak 80 persen kasus kejadian luar biasa (KLB) malaria disumbangkan dari provinsi-provinsi di wilayah timur.

Pemerintah Pusat berkomitmen untuk menurunkan penyebaran penyakit malaria, hal ini sejalan dengan komitmen global (SDGs) bahwa semua negara harus bebas dari penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk anopheles betina itu atau target Eleminasi Malaria 2030.

"Nah kita di Indonesia bagaimana?. Saya bilang jangan menunggu 2030, dan kami apresiasi betul Kalimantan Timur komitmen eleminasi tahun 2026. Ini semangat yang luar biasa dan sangat rasional, sebab tinggal empat kabupaten," kata Maxi Rein Rondonuwu.

Kegiatan HMS2023 bertema Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi, Kita capai Indonesia Bebas Malaria, dirangkai penyerahan sertifikat eliminasi malaria kepada lima gubernur dan 30 bupati/wali kota, yang daerahnya telah memenuhi persyaratan eliminasi malaria oleh Menteri Kesehatan.

Maxi menerangkan, di pilihnya IKN sebagai pusat peringatan Hari Malaria Sedunia diakuinya, tidak lain untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat baru menuju Indonesia Sehat dan Bebas Malaria.

"Target di RPJMN 2024 ada 405 kabupaten dan kota yang harus eliminasi, dan nanti sisanya RPJMN berikut. Dimana, sampai saat ini sudah ada 381 kabupaten dan kota yang eliminasi dan target 2024 sudah habis," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa malaria penyakit menular yang telah merenggut banyak nyawa dan mempengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

"Hari ini saya merasa senang menyaksikan momen sangat bersejarah, penyerahan sertifikat eliminasi malaria oleh Menteri Kesehatan RI, sebagai pengakuan atas upaya dan kerja keras yang telah dilakukan masyarakat Kaltim dalam memerangi malaria," kata Jaya.

Dalam kesempatan ini, Jaya Mualimin mewakili Menteri Kesehatan menyerahkan secara simbolis perangkat pemeriksaan malaria bagi pekerja IKN kepada Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN H Alimuddin.

Otorita IKN Alimuddin, juga penyerahan piala bergilir Lomba Mikroskopis dan penghargaan Malaria Champion.

Kegiatan biasa dilaksanakan setiap 25 April, kali ini dipusatkan di Titik Nol IKN selama tiga hari, Rabu - Jumat (14 - 16 Juni), dirangkai pembacaan komitmen Bebas Malaria Provinsi Kaltim Tahun 2026 oleh perwakilan bupati/ wali kota se-Kaltim, dan pembacaan komitmen gubernur dan bupati/wali kota penerima sertifikat eliminasi malaria.

Baca juga: Nakes Sabang-Aceh juara lomba mikroskopis malaria tingkat nasional
Baca juga: Berdayakan kader, penyebaran malaria di Kota Jayapura terus ditekan
Baca juga: Kemenkes galang kolaborasi percepat penanggulangan malaria di Papua





 

Pewarta: Arumanto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023