Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Lilla Karsay menyampaikan bahwa pemerintahnya berharap proyek Multi Lane Free Flow (MLFF) senilai 300 juta dolar AS (sekitar Rp4,5 triliun) dapat segera terlaksana dengan baik di Indonesia.

“Kami menilai MLFF yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional ini dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi serta mengakselerasi upaya Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di 2045,” kata Dubes Lilla di Jakarta, Kamis.

Dubes Karsay menjelaskan bahwa sistem transaksi tol non-tunai nir sentuh, atau MLFF, yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia dan Hongaria sejak 2016, dilakukan berdasarkan keberhasilan sistem serupa yang diterapkan di Hongaria.

MLFF adalah proyek dengan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dari pemerintah Hongaria ke Indonesia tanpa melibatkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sektor swasta.

MLFF merupakan solusi berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) pertama di Indonesia yang juga bertujuan untuk mempercepat transformasi digital sekaligus memberikan transparansi operasional dan penerimaan pajak yang lebih tinggi.

Dubes Karsay menambahkan bahwa Hongaria telah terlibat dalam sejumlah proyek di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, antara lain dalam proyek pengolahan air senilai 40 juta dolar AS (sekitar Rp600 miliar) yang dibiayai melalui pinjaman lunak dari pemerintah Hongaria.

Selain itu, pemerintah Hongaria juga menyediakan beasiswa pendidikan tinggi yang dibiayai secara penuh kepada 110 pelajar Indonesia setiap tahun untuk belajar di Hongaria.

“Kami selalu ingin mempererat dan meningkatkan kerja sama yang telah terbangun selama 68 tahun ini,” ujar Dubes Hongaria itu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System, Badan Usaha Pelaksana proyek MLFF, Attila Keszeg, mengatakan pelaksanaan MLFF akan memudahkan pengguna jalan tol serta meningkatkan keuntungan operator jalan tol karena mengurangi biaya pengumpulan tol secara besar-besaran.

“Selain meningkatkan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto), dengan adanya kelancaran lalu lintas orang dan barang, MLFF juga memberikan transparansi operasional yang berimplikasi pada penerimaan pajak yang lebih tinggi untuk Indonesia,” kata Attila.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Selasa (13/6) mengatakan bahwa penerapan sistem MLFF secara nasional di Indonesia ditargetkan mulai pada Desember 2023.

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023