Kita berharap agar universitas di Indonesia tidak boleh tertinggal dengan universitas yang ada di ASEAN lainnya dan perlu inovasi yang lebih tinggi
Medan (ANTARA) - Perguruan Tinggi (PT) Indonesia diharapkan harus lebih maju dan mampu berkembang dari perguruan tinggi yang ada di negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand, kata  Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syamsul Gultom, SKM,M.Kes

Apalagi, katanya di Medan, Jumat, jika dikaitkan dengan Keketuaan Indonesia di negara ASEAN, tentunya harus lebih unggul, berkualitas, dihormati, dan banyak mahasiswa asing yang menimba ilmu di Indonesia.

"Kita berharap agar universitas di Indonesia tidak boleh tertinggal dengan universitas yang ada di ASEAN lainnya dan perlu inovasi yang lebih tinggi," katanya saat diminta tanggapannya mengenai Keketuan Indonesia di ASEAN.

Ia menyebutkan berdasarkan data yang diterbitkan pada laporan The World Intellectual Property Organization (WIPO) bertajuk "Global Innovation Index (GII) 2022" bahwa Indonesia juga terdapat hal yang bagus di mana Indonesia untuk pertama kalinya dari mulai tahun 2012 berhasil naik ranking ke 75.

Hal ini, katanya, membuktikan bahwa Indonesia sedikit demi sedikit telah memulai menambah inovasinya. Tentunya inovasi tersebut dapat dilakukan dengan adanya dukungan dari pemerintah.

"Dengan adanya inovasi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi maka dapat memberikan sumbangan untuk memajukan bangsa Indonesia sehingga dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045," katanya.

Rektor mengatakan seluruh universitas di Indonesia, khususnya Unimed harus siap untuk terus maju sehingga dapat menghasilkan lulusan yang menguasai kompetensi untuk dapat bersaing pada era Pasar Bebas ASEAN atau lebih dikenal ASEAN Economic Community (AEC).

Unimed dalam upaya untuk memajukan pendidikan, kata dia, diharapkan agar banyak mahasiswa asing dapat menimba ilmu di Indonesia.

Saat ini, katanya, Unimed telah menjalin kerja sama dengan Universitas di Malaysia, Filipina dan Thailand dalam berbagai, hal terutama di bidang penelitian, pengabdian, peningkatan SDM dan kegiatan bersama mahasiswa.

"Bahkan salah satunya Unimed sangat aktif dalam kerja sama kegiatan IMT-GT, yakni kegiatan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan, olahraga dan budaya setiap 2 tahun sekali," katanya.

Kualitas dosen

Syamsul menjelaskan selain itu berbagai upaya juga dilakukan agar mahasiswa dari negara ASEAN dapat mempunyai minat untuk kuliah di Unimed yakni dengan meningkatkan kualitas dosen Unimed.

Menurut dia banyak dosen Unimed yang merupakan lulusan dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa, Jepang dan banyak lainnya, sehingga menjadikan SDM dosen Unimed siap bersaing dalam mengajar mahasiswa asing.

"Tidak hanya itu bahkan beberapa dosen Unimed sudah diakui internasional karena sudah ada yang menjadi pembicara internasional dan telah melakukan joint research di luar negeri," katanya.

Rektor menambahkan untuk mewujudkan Unimed menjadi world class University, sekarang sedang gencar untuk mengusulkan seluruh prodi di Unimed agar mendapatkan akreditasi internasional.

Selain itu, Unimed juga aktif melakukan program Merdeka Belajar kampus merdeka yang dituangkan ke dalam 8 IKU PTN dengan program tersebut Unimed dapat bersaing dalam meningkatkan mutu lulusan Unimed, inovasi dan kreatifitas.

"Sampai sekarang telah banyak mahasiswa asing yang telah kuliah di Unimed. Pada tahun lalu ada ratusan mahasiswa asing yang kuliah di Unimed, mahasiswa asing tersebut berasal dari Pangasinan State University (Filipina) dan University College of Yayasan Pahang Malaysia," katanya.

Ia mengatakan untuk mahasiswa asing dari PSU sampai dengan 180 orang dan dari UCYP Malaysia ada sekitar 30 orang. Tetapi karena pada waktu tersebut masih dalam keadaan pandemi COVID-19 di mana mahasiswa asing tidak dapat masuk ke Indonesia maka perkuliahan dilakukan secara daring selama satu semester.

Biarpun secara daring, katanya, perkuliahan berlangsung dengan lancar dan para mahasiswa senang telah melakukan kuliah di Unimed karena mereka telah mendapat ilmu yang baru yang tidak ada di kampusnya

Unimed , kata diia, telah menjalin kerja sama dengan puluhan perguruan tinggi di ASEAN, seperti Pangasinan State University, University Malaya Universiti Teknologi Malaysia, Chulalongkorn University, National University Of Singapore, University Utara Malaysia, University Teknologi Mara Malaysia, University College of Yayasan Pahang, University Kebangsaan Malaysia Phetchaburi Rajabat University Thailand, Songkla Rajabat University Thailand, dan University Book Store Malaysia.

Ia menyebutkan pada masa pandemi COVID-19 lalu banyak mahasiswa Unimed yang melakukan pertukaran pelajar secara online pada Pangasinan State University dan University College of Yayasan Pahang. Selain dengan Universitas ASEAN, empat orang mahasiswa Unimed juga mengikuti kuliah di Amerika, Eropa dan Korea Selatan selama satu semester melalui program IISMA.

"Agar perguruan tinggi di Indonesia dapat terkenal di internasional maka yang harus dilakukan adalah dengan memperbanyak kerja sama dengan perguruan tinggi maupun organisasi DUDI di tingkat internasional dengan begitu kampus di Indonesia jadi mempunyai nama dan dapat bersaing di era globalisasi," katanya.

Rektor menambahkan, Unimed mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan kerja sama penelitian dan pengabdian tingkat international dengan universitas kelas dunia.

Berdasarkan data dari Kantor Urusan Internasional Unimed, sampai sekarang ada sekitar delapan dosen yang sedang melanjutkan studi di luar negeri. Dosen yang mengambil kuliah di luar negeri adalah Siti Rahmah - Tohoku University Jepang, Shofia Mawaddah, S.Psi., M.Sc - King's College London, Muhammad Andi Abdillah Triono, S.E, M.Si. - University of Limerick, Gaffar Hafiz Sagala, S.Pd, M.Sc - University of Budapest, Hungaria, Robert Manullang, S.Pd., M.Sc - National Taiwan Ocean University.

"Kemudian Tansa Trisna Astono Putri, S.Kom, M.T.I - Universiti Sains Malaysia, Riki Rahmad S.Pd., M.Sc - National Taipei University of Technology di Taiwan, Anik Juli - Geografi di Ghent University, serta ada juga dosen yang sedang melakukan joint research yaitu Moondra Zubir di Shinshu University, Jepang," demikian Syamsul Gultom.
​​​​​​​
Baca juga: Unimed optimistis kerja sama dengan perguruan tinggi terbaik di ASEAN

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara-PT ASEAN tingkatkan kerja sama

Baca juga: Publikasi ilmiah internasional Indonesia mampu terbaik di ASEAN

Baca juga: UNIB dan universitas di ASEAN rintis kerja sama penyetaraan ijazah


 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023