“Alhamdulillah, saat ini sudah ada sebanyak 14 PAUD, 26 SD, dan 22 SMP yang menjadi Sekolah Penggerak,” katanya dalam Press Tour Kemendikbudristek di Kota Tangerang, Banten, Jumat.
Herman mengatakan Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan terus melakukan pemantauan, pendampingan, dan mengevaluasi Sekolah Penggerak dalam melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan sesuai program Kemendikbudristek.
Baca juga: 100 persen SD dan SMP di Lebak Banten terapkan Kurikulum Merdeka
Ia menjelaskan, dalam kurun waktu tiga tahun ini sudah terdapat banyak perubahan dari Sekolah Penggerak dan bahkan rata-rata sudah melakukan dua hingga tiga loncatan peningkatan mutu.
Selain itu, Sekolah Penggerak juga sudah melakukan diseminasi ke sekolah di sekitarnya sehingga seluruh sekolah mendapat contoh praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Implementasi Kurikulum Merdeka diawali oleh Sekolah Penggerak, dan Kota Tangerang menjadi salah satu dari 111 kabupaten/kota yang mendapat kepercayaan untuk melaksanakan program Sekolah Penggerak pada 2021.
Baca juga: Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka kian diminati satuan pendidikan
"Hingga kini 100 persen satuan pendidikan di Kota Tangerang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka baik di jenjang PAUD, SD maupun SMP," katanya.
Selain itu, menurut Herman, Kota Tangerang juga sudah memiliki 77 guru yang bersertifikat guru penggerak dan 294 guru yang sedang mengikuti pendidikan guru penggerak.
Pemerintah Kota Tangerang turut mengangkat guru penggerak yang memenuhi syarat untuk menjadi kepala sekolah dan saat ini terdapat 29 guru penggerak yang sedang mengikuti uji kompetensi pengawas sekolah.
Baca juga: Kemendikbudristek: Guru penggerak diprioritaskan jadi kepala sekolah
“Insya Allah, selain sekolah penggerak, guru-guru penggerak juga menjadi motor dalam menggerakkan dunia pendidikan di Kota Tanggerang,” ujar Herman.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
