Di BRIN, saya meminta untuk menggabungkan antara pengobatan tradisional dan modern.
Denpasar (ANTARA) -
Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri meminta agar pelaksanaan riset khusus segera untuk menggali, merekonstruksi, dan melestarikan karya seni budaya Nusantara yang hampir punah.
 
"Pada event seni budaya kolosal terbesar di Bali ini hendaknya tradisi Bali yang hampir punah digali dan direkonstruksi kembali," kata Megawati saat membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV 2023 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Minggu.
 
Megawati mengungkapkan bahwa seni budaya yang hampir punah menjadi salah satu prioritas sehingga Presiden Joko Widodo menugaskan dirinya menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
 
Ia sudah menugaskan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk mengerjakan hal itu, salah satunya adalah agar mengumpulkan dan melakukan riset terkait dengan lontar.
 
"Riset lontar itu bukan hanya urusan lontarnya saja, melainkan isinya. Isinya itu juga harus dikumpulkan dan dipelajari untuk diterjemahkan. Maksudnya (substansi lontar) seperti apa. Saya tahu itu ada lontar yang untuk pengobatan dan sebagainya," ujar Megawati.
 
Selain itu, riset lontar sekalian diarahkan untuk mempelajari bahasa yang digunakan. Bahasa itu bisa diajarkan lagi kepada anak-anak Indonesia masa kini.
 
Menurut dia, setiap karya seni pasti mengandung pengetahuan, falsafah, nilai, dan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
 
"Seperti saya bilang tadi, saya tahu kalau di Bali ini pengobatan tradisional namanya balian 'kan. Jadi, balian itu biasa ditulis turun-temurun dalam lontar yang isinya bagaimana pengobatan tradisional itu," urainya.
 
Sekiranya riset dilakukan dengan saksama dan penuh rasa cinta, kata dia, maka akan menciptakan sebuah passion, yang ujungnya akan melahirkan inovasi yang begitu berharga.
 
"Di BRIN, saya meminta untuk menggabungkan antara pengobatan tradisional dan modern. Dengan demikian, menurut saya, kalau di Bali ini, harus terus digugah kembali," tegas Megawati.
 
Ribuan warga Bali hadir di lokasi menyaksikan saat Megawati membuka ajang itu secara resmi. Tampak juga Ketua DPP PDI Perjuangan M. Prananda Prabowo dan jajaran PDI Perjuangan Bali dipimpin I Wayan Koster, yang juga Gubernur Provinsi Bali. Megawati juga ditemani oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.
 
Selain itu, tampak hadir juga sejumlah pejabat pusat. Ada Hendrar Prihadi, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang juga mantan Wali Kota Semarang.

Hadir pula dua orang menteri kabinet Presiden Jokowi, yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Baca juga: PDIP raih Sertifikat ISO 55001:2014 dan ISO 9001:2015
Baca juga: Megawati minta pemerintah daerah perhatikan HAKI kebudayaan lokal

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023