Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berharap dengan hadirnya Satelit Satria-1 (Satelit Republik Indonesia) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika, dapat membantu mengatasi permasalahan keterbatasan sinyal internet pada pendidikan di pulau-pulau 3T (Terdepan, terluar, tertinggal) di wilayah Kepri.

"Dengan hadirnya Satelit Satria-1 ini, diharapkan anak-anak sekolah yang berada di pulau-pulau terluar akan lebih mudah mengakses internet untuk belajar. Karena internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang saat ini," ujar Asisten I Pemprov Kepri Arif Fadillah usai menyaksikan peluncuran Satria-1 di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Tidak hanya untuk pendidikan, kata dia, dengan adanya Satelit Satria-1 ini, tentunya juga bisa berguna untuk akses komunikasi bagi layanan kesehatan dan keamanan di pulau-pulau.

"Karena seperti yang sama-sama kita ketahui, Kepri ini terdiri dari 2.408 pulau, 96 persen laut. Jadi diperjalanan pasti akan ditemukan tidak lancarnya sinyal, tentu dengan hadirnya ini akan memudahkan seluruh masyarakat Kepri khususnya," katanya.

Baca juga: PSN nilai peluncuran SATRIA buka era konektivitas digital di Indonesia

Baca juga: Peluncuran SATRIA-1 jadi tonggak pemerataan infrastruktur digital


Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepri Hasan menjelaskan, Satelit Satria-1 ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada bulan Januari 2024.

"Satelit ini setelah diorbitkan, memakan waktu 145 hari. Mudah-mudahan di awal bulan Januari 2024 manfaatnya baru bisa dirasakan," kata dia.

Untuk kapasitasnya sendiri, Satria-1 memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps. Namun, itu dibagi dengan 10 stasiun bumi yang ada di Indonesia, jadi untuk setiap daerah mendapatkan 15 Gbps.

"Artinya, kalau di Kepri kurang lebih ada 300 'visat' (stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan), jadi kapasitas untuk satu orang sebesar 4 Mbps per detiknya. Maka untuk daerah Kepri khususnya di wilayah 3T (Terdepan, terluar, tertinggal), insya Allah akan merdeka internet," ujar Hasan.

Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dengan kapasitas 150 Gbps, Satelit Satria-1 akan menghadirkan sinyal internet di 150 ribu titik. Satelit multifungsi berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) ini pun disebut satelit dengan kapasitas terbesar di Asia.*

Baca juga: Kemenkominfo gelar nonton bareng peluncuran SATRIA-1

Baca juga: SATRIA-1 sukses meluncur ke angkasa dari Florida

Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023