Kairo (ANTARA News) - Berbagai media massa cetak dan elektronik di Timur Tengah (Timteng) menyoroti pembebasan Abu Bakar di tengah kecaman Amerika Serikat dan Australia atas pembebasan tokoh pendiri Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) itu. `"Ba`asyir serukan pendukungnya perkuat barisan untuk tegakkan syariat Islam, di tengah kecaman AS dan Australia atas pembebasannya," demikian judul surat kabar terkemuka di Timteng, Al-Hayat, Kamis. Sementara itu, suratkabar berpengaruh Mesir, Al-Ahram, memberi judul beritanya, "Indonesia membebaskan tokoh Islam kendati AS dan Australia mengecam keras". Gambar Ba`asyir, dengan wajah senyum bahagia di tengah hiruk-pikuk pendukungnya mewarnai halaman berita di media massa Timteng ini. Ba`asyir, tulis harian Al-Akhbar, di mata AS dan Australia dinyatakan sebagai teroris dan bertanggung jawab atas pengemboman di Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih 200 orang, sebagian besar turis Australia. Suratkabar Al-Yaum, memuji sikap pemerintah Indonesia yang menolak campur tangan negara asing menyangkut keputusan pengadilan membebaskan tokoh Islam berusia 67 tahun itu. `"Sikap Indonesia patut dipuji karena tanpa memerdulikan kecaman keras dari negara asing terutama AS dan Australia ihwal pembebasan warganya yang telah menjalani masa tahanannya," kata Al-Yaum dalam berita utamanya. Selain media cetak, berbagai media elektronik seperti jaringan televisi berita Al-Jazeera dan Al-Arabia juga gencar mewartakan pembebasan pendiri Pondok Pesantran Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Jawa Tengah, tersebut. Abu Bakar Ba`asyir dibebaskan pada Rabu (14/6) setelah menjalani 30 bulan masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, yang disambut hangat ribuan pendukung dan simpatisannya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006