Kendari (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari, Polda Sulawesi Tenggara(Sultra) menyelidiki penyebab dugaan keracunan massal  membuat puluhan aparatur sipil negara (ASN) di Kota Kendari mengalami muntah dan pusing usai menyantap soto ayam.

Dugaan keracunan menimpa puluhan ASN di Kota Kendari  terjadi di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) yang terletak di jalan Prof. M. Yamin, Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi di Kendari, Senin mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah penyelidikan dengan mengambil sampel makanan dan muntahan yang akan diperiksa di laboratorium forensik.

"Yang kami sita untuk diperiksa sekarang adalah makanan yang di konsumsi korban berupa air kuah soto ayam, lontong ayam dan muntahan korban," katanya.

Selain itu polisi juga telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari ASN yang menjadi korban keracunan, hingga pemilik "catering" tersebut.

"Makanan ini bersumber dari salah satu catering makanan yang ada di Kota Kendari yang kita akan juga kembangkan dan diperiksa," jelasnya.

Lebih lanjut, Fitrayadi menjelaskan, awal para korban hingga keracunan dimana saat itu para ASN sedang laksanakan kegiatan kenaikan pangkat PNS. Setelah kegiatan tersebut, peserta melakukan menikmati makanan berupa soto.

"Sekitar dua jam kemudian, orang-orang tersebut serentak mengalami pusing, mual dan muntah," beber dia.

Akibat kejadian tersebut, semua orang yang mengalami keluhan tersebut dilarikan ke Puskesmas Puuwatu untuk mendapatkan perawatan medis.

"Karena Puskesmas Puuwatu tidak dapat menampung semua korban sehingga sebagian di pindahkan ke Klinik Sarlinasaf yang tidak jauh dari Puskesmas Puuwatu," jelasnya.
Baca juga: Puluhan warga Purwakarta alami gejala keracunan hidangan hajatan
Baca juga: Jumlah warga yang keracunan di Lembang dilaporkan 200 orang lebih
Baca juga: Ratusan mahasiswa UB keracunan makanan saat KKM di Kabupaten Malang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023