kami akan terus mengawal dan mendampingi korban
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut kondisi tiga anak dari korban KDRT yang meninggal dunia di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah berangsur membaik dan dirawat oleh keluarga terdekat.

"Saat ini anak-anak korban sudah berada dan dirawat oleh keluarga terdekatnya," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Nahar mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi psikologis maupun fisik korban.

Pihaknya mengapresiasi Satuan Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (SPT PPA) Jawa Tengah yang bergerak cepat berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Pati untuk melakukan asesmen awal terhadap kondisi dan kebutuhan ketiga anak korban.

Baca juga: Polisi: Pelaku KDRT di Depok sudah enam kali aniaya istri
Baca juga: Puan minta penanganan kasus KDRT harus tegas dan adil

Nahar mengatakan hasil asesmen kepada korban anak AA (2 tahun) dan APW (4 tahun) menunjukkan kondisi kesehatan fisik kedua korban telah membaik.

"Hanya saja, dari hasil asesmen awal tersebut diduga AA dan APW mengalami trauma karena melihat tindak KDRT yang dialami ibu korban," kata Nahar.

Terlebih, APW merupakan anak disabilitas yang memiliki keterbatasan berbicara sehingga kesulitan untuk mengekspresikan emosinya secara verbal.

Sementara korban anak berusia satu bulan juga telah membaik dan diperbolehkan pulang usai dirawat di ICU akibat dehidrasi.

Baca juga: Penegak hukum didorong miliki sensitivitas tegakkan hukum kasus KDRT
Baca juga: Kasus KDRT politikus PKS masuk tahap penyelidikan lanjutan

Satuan Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (SPT PPA) Jawa Tengah menindaklanjuti pendampingan korban dengan memberikan layanan pendampingan psikologis kepada AA dan APW.

Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Jawa Tengah juga dilibatkan untuk memberikan pendampingan konseling kepada pihak keluarga korban B yang merawat ketiga korban anak.

"Kami akan terus mengawal dan mendampingi korban dan juga keluarga korban untuk memberikan dan memastikan segala dukungan yang diperlukan, baik secara hukum maupun pemulihan fisik dan psikis," kata Nahar.

Sebelumnya, B (31), seorang ibu rumah tangga meninggal dunia karena akumulasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suami korban, M (35), di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

B ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan wajah lebam-lebam dalam posisi sedang memeluk anaknya yang berusia satu bulan dan dua anak lainnya, AA dan APW berbaring di kaki ibunya.

Ketiga korban anak tersebut ditemukan dalam kondisi lemas.

Baca juga: Komnas Perempuan: KDRT kasus kekerasan terbanyak yang dilaporkan
Baca juga: Polisi siapkan tim kedokteran-psikolog untuk kasus KDRT di Depok
Baca juga: Ini kata Kapolda Metro terkait penanganan kasus KDRT Depok

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023