Pasar sedang mencoba menguji apakah kenaikan baru-baru ini akan bertahan.
New York (ANTARA) - Wall Street melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Kongres, karena investor memulai pekan yang dipersingkat liburan dengan mengambil keuntungan setelah reli berkelanjutan di tengah tanda-tanda melemahnya permintaan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 245,25 poin atau 0,72 persen, menjadi menetap di 34.053,87 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 20,88 poin atau 0,47 persen, menjadi berakhir di 4.388,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 22,28 poin atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 13.667,29 poin.

Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri sesi di posisi terendah sesi, dengan perusahaan minyak raksasa Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp membebani S&P 500 dan Dow, termasuk kerugian Selasa (20/6/2023), indeks acuan S&P 500 telah naik 14,3 persen sepanjang tahun ini.

Baca juga: Wall St ditutup melemah, investor pertimbangkan langkah Fed berikutnya

Dari 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali sektor konsumer non-primer berakhir di wilayah negatif. Aksi jual luas terjadi setelah kemenangan beruntun mingguan terpanjang Nasdaq sejak Maret 2019, dan S&P 500 terpanjang sejak November 2021.

"Pasar sedang mencoba menguji apakah kenaikan baru-baru ini akan bertahan," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut. "Pasar yang berjalan dalam siklus dan reli terbaru telah mengejutkan banyak orang."

Investor sekarang melihat kesaksian dua hari Powell di depan Kongres, dimulai dengan di Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu, yang akan diteliti untuk petunjuk mengenai berapa lama bank sentral akan mempertahankan kebijakan restriktifnya.

"The Fed tidak memberikan banyak waktu untuk kenaikan ini berdampak nyata pada perekonomian," tambah Pavlik.

"Saya tidak tahu apa yang dilihat The Fed yang tidak dilihat oleh kita semua," kata Pavlik. "Inflasi tidak merajalela seperti dulu. Kami telah melihatnya di toko-toko kebutuhan pokok dan kami melihatnya di SPBU."

Baca juga: Saham Inggris berakhir melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,25 persen

Kekhawatiran atas perlambatan permintaan global tampak lebih besar setelah China memangkas suku bunga acuan pinjamannya untuk mendorong permintaan yang lesu, yang mengimbangi lonjakan 21,7 persen dalam pembangunan perumahan, lompatan bulanan terbesar dalam tiga puluh tahun.

Saham energi mengalami penurunan persentase terbesar, jatuh 2,3 persen dalam penurunan harian terbesar sektor ini dalam lebih dari sebulan, karena tanda-tanda melemahnya permintaan China membuat harga minyak mentah merosot.

Saingan kendaraan listrik Rivian Automotive Inc dan Tesla Inc masing-masing naik 5,5 persen dan 5,3 persen, setelah Rivian mengumumkan telah setuju untuk mengadopsi standar pengisian daya Tesla.

PayPal Holdings naik 3,7 persen setelah KKR & Co setuju untuk membeli pinjaman "beli sekarang, bayar nanti" perusahaan pembayaran senilai hingga 40 miliar euro (43,71 miliar dolar AS) di Eropa.

Nike tergelincir 3,6 persen setelah Morgan Stanley mengatakan pihaknya memperkirakan tekanan margin yang timbul dari kelebihan persediaan perusahaan.

Saham Alibaba Group yang tercatat di AS turun 4,5 persen setelah perusahaan e-commerce itu mengumumkan Daniel Zhang akan mundur dari perannya sebagai CEO dan ketua akan fokus pada divisi cloud perusahaan.

Baca juga: Saham Jerman berakhir negatif, indeks DAX 40 merosot 0,55 persen

Adobe Inc turun 1,9 persen setelah laporan bahwa regulator antimonopoli Eropa sedang bersiap untuk menyelidiki kesepakatan perusahaan untuk membeli platform desainer berbasis cloud Figma.

Dice Therapeutics Inc melonjak 37,2 persen setelah Eli Lilly and Co mengatakan akan membeli perusahaan dalam kesepakatan tunai sekitar 2,4 miliar dolar AS.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,15 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,36 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023