Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) menyebut bahwa per hari ini ada 2.707 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENa) yang siap lulus dan mengentaskan diri dari kemiskinan ekstrem.
 
Program PENa merupakan program pemberdayaan penerima manfaat yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera melalui pelatihan yang mendukung wirausaha di bidang makanan, minuman, jasa dan perdagangan, sembako, dan lain sebagainya.
 
"Sebelum ada bantuan, rata-rata penghasilan KPM itu Rp 1,5 juta, sekarang sudah naik 46,48 persen menjadi Rp 2,3 juta, hampir mendekati Upah Minimum Regional (UMR), artinya mereka sudah siap lulus dari kemiskinan ekstrem," kata Staf Khusus Menteri Sosial bidang Komunikasi Media Massa Don Rozano Sigit di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu.

Hingga saat ini, 72 persen penerima PENa adalah perempuan, dengan lokasi usaha sebagian besar ada di rumah.
 
Klaster usaha paling banyak adalah makanan dan minuman, yakni 57,97 persen, disusul jasa 25,05 persen, peternakan 7,56 persen, kerajinan 5,15 persen, dan pertanian 4,25 persen.
Don menegaskan bahwa permasalahan kemiskinan ekstrem ini tidak bisa hanya diselesaikan dengan bantuan sosial (bansos), untuk itu dia memastikan agar seluruh KPM yang akan diluluskan ini tidak akan kembali lagi menjadi penerima bansos.
 
"Memang belum semua bisa lulus, tetapi kita harus pastikan benar-benar tidak akan kembali lagi menjadi penerima bansos, karena kami tidak hanya fokus pada yang sudah punya usaha, tetapi yang belum punya usaha pun kita dorong," katanya.
 
Don mengatakan, akan ada pelatihan bagi para desainer muda untuk membuat packaging dan brand, agar para KPM yang sudah lulus bisa bersaing di dunia digital.
 
Ia menjelaskan, ada total suntikan dana sebesar Rp 49 miliar untuk program pengentasan kemiskinan lewat PENA, sedangkan Rp 9 miliar untuk kewirausahaan. Terkait dana ini, Kemensos secara rutin terus melakukan evaluasi.
 
"Kita terus dampingi selama enam bulan, setelah enam bulan, kita akan evaluasi, dan bulan Juli nanti akan kita lakukan graduasi KPM yang ada di Kemensos," ucapnya.
 
Don berharap program ini dapat terus berjalan dan berkelanjutan, serta para KPM dapat memanfaatkannya dengan baik.
 
"Ini never-ending program, seperti kita melahirkan makhluk hidup atau organisme ke dunia ini, bisa bertumbuh, berkembang, dan mati jika tidak menemukan habitat yang tepat, tetapi dia bisa tumbuh, berkembang, dan berbuah ketika dia mendapatkan ekosistem yang sempurna," katanya.

Baca juga: Mensos luncurkan PENA TV agar KPM belajar dan jeli bidik peluang usaha

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023