Denpasar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat hingga saat ini ada 84 hotel di Bali yang sudah mengantongi Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana (SKB).

"Bali merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang telah menetapkan Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana untuk hotel-hotel," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, dengan SKB yang sudah dimiliki hotel-hotel dengan berbagai kelas bintang tersebut, wisatawan yang datang ke Bali tidak hanya merasa nyaman tetapi juga merasa aman dari berbagai ancaman kebencanaan.

"Sesuai dengan kajian risiko bencana yang dikeluarkan secara resmi oleh BNPB mengenai 15 jenis ancaman bencana, semua ancaman tersebut ada di Bali," ujarnya.

Baca juga: Hotel di Bali penuhi kebutuhan dapur dari kebun hidroponik sendiri

Bahkan, hasil kajian Pusat Kajian Bencana Universitas Udayana juga menyebutkan bahwa Bali memiliki potensi likuefaksi.

"Tanjung Benoa dan beberapa titik riskan dan krusial yang ada di Provinsi Bali berpotensi likuefaksi," ucapnya.

Menanggapi baru 84 hotel yang mengantongi Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana (SKB) dari ribuan hotel di Bali, Rentin mengatakan pada tahun lalu memang difokuskan pada zona-zona krusial di kawasan Nusa Dua.

"Sebelumnya ada arahan dari pimpinan agar fokus pada zona-zona krusial contohnya Nusa Dua karena tahun lalu Bali menjadi tuan rumah kegiatan bertaraf internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction dan KTT G20," kata Rentin.

Baca juga: Platform pemesanan hotel tawarkan fitur baru buat wisatawan di Bali

Oleh karena itu, menurut dia, semuanya dibawa ke Nusa Dua sehingga seluruh hotel di kawasan ITDC Nusa Dua telah memiliki Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana.

"Sejauh ini kami belum menerapkan sanksi bagi hotel yang belum memiliki SKB karena masih sebatas imbauan. Namun, ketika hotel sudah memiliki SKB, maka nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan hotel yang tidak memiliki SKB," katanya.

Menurut dia, wisatawan yang datang ke Bali akan lebih memilih hotel yang telah memiliki SKB.

Baca juga: IFC Bank Dunia ajak hotel di Bali optimalkan pembangunan hijau

"Ketika hotel belum memiliki SKB, maka bisa saja wisatawan membatalkan pemesanan hotel. SKB ini penting bagi hotel," katanya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023