Arguineguin (ANTARA) - Sebanyak 168 migran diselamatkan pada Kamis di dekat Kepulauan Canaria, Spanyol, satu hari setelah badan amal migran mengkhawatirkan lebih dari 30 migran yang tewas setelah perahu karet mereka tenggelam di rute yang sama, kata layanan darurat.

Kepulauan Canaria di lepas pantai Afrika Barat telah menjadi tujuan utama para migran yang mencoba memasuki Spanyol, dengan jumlah yang jauh lebih kecil juga berusaha menyeberangi Laut Mediterania ke daratan Spanyol. Musim panas merupakan periode tersibuk penyeberangan migran.

Pejabat Spanyol mengatakan pada Rabu (21/6) bahwa pihaknya menemukan mayat seorang anak dan seorang pria. Kapal patroli Maroko juga sebelumnya telah menyelamatkan 24 orang di perahu yang tenggelam.

Organisasi yang berfokus pada migran mengatakan ada 59 orang berada di kapal itu dan setidaknya 30 hilang, serta mengkritik Spanyol dan Maroko karena tidak melakukan intervensi lebih awal.

Pejabat Kepulauan Canaria mengatakan pada Kamis bahwa pada malam sebelumnya layanan darurat telah membantu mengevakuasi 114 migran dengan dua perahu.

Sebanyak 53 orang dibawa ke Lanzarote, sedangkan 61 migran lainnya, termasuk seorang bayi dan ibunya yang dibawa ke rumah sakit, dibawa ke daerah Gran Canaria.

Laporan berita televisi menunjukkan beberapa migran berselimut merah tiba di pelabuhan Arguineguin di Gran Canaria dan penyelamat terlihat membantu balita dan migran lainnya.

Pada Kamis pagi, kapal ketiga terlihat oleh penjaga pantai dan kemudian dibawa ke Lanzarote dengan 54 orang di dalamnya. Layanan darurat mengatakan mereka dalam keadaan sehat.

Sementara itu di perairan Italia di Mediterania, kapal penyelamat Spanyol Aita Mari, milik LSM Salvamento Maritimo Humanitario (SMH), mengatakan mereka telah membantu penyelamatan 294 orang dari kapal migran di lepas pantai Pulau Lampedusa Italia pada Kamis.

SMH mengatakan operasi gabungan dilakukan dengan kapal penyelamat Nadir milik LSM ResQship dan penjaga pantai Italia untuk menyelamatkan semua orang di dalamnya.

Rute migrasi Atlantik, salah satu yang paling mematikan di dunia, biasanya digunakan oleh para migran dari sub-Sahara Afrika. Setidaknya 559 orang - termasuk 22 anak - tewas pada 2022 dalam upaya mencapai Kepulauan Canary, menurut data dari Organisasi Internasional untuk Migran yang bernaung di bawah PBB.

Lonjakan migran pada Juni

Otoritas setempat melaporkan telah terjadi peningkatan kedatangan migran di Kepulauan Canaria bulan ini.

"Jumlahnya turun sepanjang tahun ini, tetapi ada peningkatan bulan ini yang mengejutkan semua orang. Baru pada Juni, hampir 2.000 orang telah tiba," kata pengacara para migran Kepulauan Canaria, Loueila Mint El Mamy.

Sebuah sumber yang bekerja di kamp migran di salah satu Kepulauan Canaria mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima sekitar 1.000 pendatang baru dalam beberapa hari terakhir, dibandingkan dengan 100 migran pada periode yang sama tahun lalu.

Kondisi cuaca yang lebih baik selama awal musim panas tahun ini dapat mempercepat musim migrasi yang sebelumnya terjadi di akhir tahun, kata sumber pemerintah Spanyol.

Data pemerintah Spanyol menunjukkan 5.914 orang tiba di Kepulauan Canaria pada periode Januari-pertengahan Juni tahun ini, turun 31,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Spanyol selamatkan lebih 900 migran, temukan empat mayat
Baca juga: Hampir 70 orang terluka mencoba capai wilayah kantong Spanyol
Baca juga: 160.000 warga Barcelona berdemo untuk dukung pengungsi

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023