Anggaran permakanan yang diberikan untuk lansia dan disabilitas per harinya yakni sebesar Rp30.000 untuk dua kali makan
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) RI menumbuhkan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat lewat program permakanan bagi lanjut usia (lansia) tunggal dan disabilitas.
 
“Nilai kuantitatif dari program ini memang sudah jelas, totalnya Rp1,2 triliun untuk tahun 2023, tetapi lebih luas dari itu kita ingin menumbuhkan nilai manfaat baru karena social capital masyarakat menjadi tumbuh, ada inisiatif civil society, menumbuhkan interaksi antartetangga dan kesetiakawanan sosial,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Salahuddin Yahya pada Forum Salemba 28 yang diselenggarakan di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat.
 
Salahuddin mengatakan, bantuan permakanan bagi lansia tunggal dan disabilitas yang kedua akan diselenggarakan selama Juli hingga Desember 2023, yang melibatkan kelompok masyarakat (pokmas) di tingkat kecamatan, dan diharapkan bisa menyentuh wilayah moralitas masyarakat serta menumbuhkan kepedulian sosial.
 
Anggaran permakanan yang diberikan untuk lansia dan disabilitas per harinya yakni sebesar Rp30.000 untuk dua kali makan. Salahuddin mengatakan, nilai ini bisa bertambah jika kepekaan sosial masyarakat telah tumbuh.
 
“Bayangkan kalau ada orang yang jauh-jauh dari Jakarta untuk memberi makan, padahal Anda hidup di sampingnya, kepekaan sosial inilah yang mau ditumbuhkan, jangan hanya dilihat Rp30.000 untuk dua hari, itu bisa saja menjadi Rp100.000 karena tumbuh nilai-nilai sosialnya, bisa ditambah kue, buah oleh tetangganya, ini lho, yang mau kita angkat dalam suasana ke-Indonesia-an,” tuturnya.
 
Ia menegaskan, bagi kota atau kabupaten yang selama ini sudah memiliki program permakanan, maka Kemensos RI akan mengupayakan tidak terjadi duplikasi, mengingat program permakanan ini pun juga telah dilakukan asesmen sebelumnya.
 
Salahuddin juga mengatakan, tim rehabilitasi sosial penyandang disabilitas dan lanjut usia yang ada di daerah akan memastikan bantuan permakanan dapat sampai meski jarak yang ditempuh cukup jauh dengan mengajak tetangga terdekat lansia atau penerima bantuan untuk ikut memasak.
 
“Di luar Jawa itu pendekatannya, teman-teman melibatkan tetangga untuk dijangkau sebagai pokmas, sehingga kita bisa memastikan pasti setiap hari memasak, tinggal ditambah porsinya, jadi kalau terlalu jauh jaraknya itu dirangkul tetangga yang setiap hari memasak, sehingga bisa mengatasi rentang jarak,” ujar dia.
 
Salahuddin memastikan bahwa program permakanan ini berjalan tidak semata-mata hanya memikirkan tentang bagaimana agar makanan bisa sampai ke penerima lansia atau disabilitas, tetapi juga membangun kesadaran, gairah, dan semangat kesetiakawanan di tengah masyarakat yang harus terus tumbuh setiap harinya.

Baca juga: Mensos sebut usulan penerima manfaat baru bisa disampaikan ke daerah
Baca juga: Mensos akan beri pendampingan pada korban pelecehan di Lampung Tengah
Baca juga: Mensos serahkan bantuan bagi penderita kanker & korban kecelakaan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023