Seoul (ANTARA) - Korea Selatan telah menutup akses lokal ke tiga kanal YouTube, yang diduga dikelola oleh Korea Utara untuk tujuan propaganda, atas permintaan badan intelijen Korsel.

Langkah itu diambil di tengah kekhawatiran terhadap perang psikologis yang dilancarkan Korut, kata pejabat Korsel pada Jumat.

Pada pukul 14.00 waktu setempat, tiga kanal YouTube --the Sally Parks SongA Channel, Olivia Natasha-Yumi Space DPRK daily, dan New DPRK-- tidak dapat diakses dari Korsel. Pesan di platform berbagi video itu menunjukkan bahwa kanal-kanal tersebut tidak tersedia.

Badan Intelijen Nasional (NIS) telah meminta Komisi Standar Komunikasi Korea, badan sensor internet Korsel, memblokir akses ke kanal-kanal itu karena dikhawatirkan menyasar pemirsa Korsel, menurut pejabat komisi tersebut.

"Korea Utara telah menggunakan kanal YouTube semacam itu sebagai bagian dari perang psikologisnya melawan Korea Selatan. Tugas kami adalah merespons kampanye psikologis Korea Utara itu," ujar pejabat NIS.

YouTube pernah memblokir kanal milik Uriminzokkiri, media propaganda Korut, tetapi permintaan dari badan intelijen Korsel dianggap hal yang tidak biasa.

Ketiga kanal yang diblokir itu, yang memperlihatkan gadis-gadis muda dan anak-anak Korut sebagai narator, dianggap sebagai upaya Korut untuk beralih dari propaganda tradisional ke metode yang lebih menarik dan menyasar khalayak global yang lebih luas.

Kanal the Sally Parks SongA Channel, misalnya, menampilkan video catatan harian seorang gadis 11 tahun bernama Song-a, yang memperkenalkan dirinya sebagai siswa sekolah dasar di Pyongyang dan suka membaca cerita fiksi fantasi Harry Potter.

Terlepas dari upaya menggambarkan kehidupan sehari-hari di Korut secara kasual, para pengamat menilai kanal-kanal YouTube itu adalah bagian dari propaganda yang dirancang secara cermat oleh Korut, di mana akses ke internet dan konten asing dibatasi.

Program propaganda Korut menggunakan berbagai platform media sosial, termasuk Instagram dan Twitter, untuk mempropagandakan rezimnya.

Sumber: Yonhap

Baca juga: Presiden Korsel, Prancis akan bahas isu HAM Korut
Baca juga: Korsel berhasil ambil puing-puing roket Korut yang gagal diluncurkan

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023