Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama dengan konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Dubai Port (DP) World menandatangani kerja sama untuk mengembangkan Belawan New Container Terminal (BNCT) dalam rangka memperkuat infrastruktur pelabuhan Indonesia.

"Ini adalah kelanjutan dari penandatanganan yang dilakukan oleh INA dan DP World serta Pelindo pada 24 Agustus 2022, di mana ini juga sebagai kelanjutan pula atas pembicaraan bahkan sebelum Pelindo merger. Jadi, apa yang kami tandatangani hari ini adalah kelanjutan dari Pelindo sebelum merger yang artinya sudah lebih dari 2 tahun," kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono saat acara penandatanganan tersebut di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Pelindo melalui cucu usahanya, PT Prima Terminal Petikemas (Prima TPK) dan konsorsium yang dibentuk oleh INA bersama dengan DP World FZE (DP World), yaitu PT INA DPWorld Investment (INA DPWorld), Jumat menandatangani perjanjian pemegang saham (shareholders agreement/SHA) untuk pendirian perusahaan patungan yang akan melakukan pengembangan pasar dan pengoperasian BNCT dalam rangka memperkuat infrastruktur pelabuhan Indonesia.

Perjanjian tersebut merupakan kelanjutan dari perjanjian sebelumnya yang ditandatangani oleh kedua entitas (perjanjian induk) pada Agustus 2022 untuk mengelola BNCT. Adapun, kemitraan investasi ini menandai tonggak penting bagi infrastruktur pelabuhan Indonesia, dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi modal dan keahlian strategis.

Arif mengaku optimis kerja sama tersebut dapat menjadi katalisator untuk BNCT sebagai terminal peti kemas bertaraf internasional yang mengambil peran utama menjadi fasilitator perdagangan kelas dunia melalui konektivitas strategis, ekosistem pelabuhan terintegrasi dan operasi modern termasuk pengembangan bisnis melalui peti kemas.

"Realisasi kerja sama investasi dan pengoperasian Belawan merupakan salah satu bentuk perwujudan dari roadmap perusahaan tahun 2023, yaitu ekspansi bisnis dan strategic partnership. Kerja sama ini juga merupakan salah satu bukti bahwa pasca penggabungan, tingkat kepercayaan investor kepada Pelindo meningkat," ujar Arif.

Sementara, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan INA menjadi jembatan antara Pelindo dan DP World. Ia menjelaskan bahwa tugas INA ada dua, yaitu membantu Indonesia mengembangkan pembangunan secara sustain dan membangun kemakmuran untuk anak cucu kita ke depan.

"Salah satu bentuk konkretnya itu bagaimana kami bisa mencari dana kami juga masukkan dana dengan nilai tambah yang baik dengan berpartner dari proyek-proyek yang bagus tetapi yang kami cari bukan hanya dana saja tetapi juga expertise. Yang kita harapkan dari DP World, it's technology, expertise untuk port tetapi yang juga tidak kalah pentingnya itu pengembangan ekosistem infrastruktur di pelabuhan dan traffic dari luar ke dalam negeri," kata Ridha.

Menurutnya, investasi INA di BNCT menjadi langkah penting untuk menempatkan Indonesia menjadi poros maritim terkemuka serta sebagai pemain kunci dalam industri logistik global.

"Proyek transformatif ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan memajukan sektor maritim Indonesia, memberikan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujarnya.

Sedangkan, Group Chairman dan CEO dari DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem menyatakan bangga DP World bisa menjadi bagian dari upaya Indonesia memperluas BNCT dan mendukung ambisi pengembangan perekonomian Sumatera melalui pembangunan infrastruktur.

"Dengan investasi pada teknologi mutakhir yang berkelanjutan, pelatihan kelas dunia serta penerapan standar kesehatan dan keselamatan tertinggi, kami memiliki misi untuk menghilangkan inefisiensi dan selanjutnya terus meningkatkan arus perdagangan antara Indonesia dan dunia," kata dia.

Adapun penandatanganan kerja sama itu juga disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, kerja sama tersebut sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan ekosistem logistik.

Apalagi, kata dia, BNCT berlokasi di Pulau Sumatera di mana Presiden Joko Widodo selalu menekankan bahwa pembangunan jangan hanya terfokus di Pulau Jawa saja.

"Ini percepatan yg terjadi dan Sumatera, presiden selalu bilang kita jangan membangun Indonesia hanya Jawa sentris. Bagaimana saudara-saudara kita yang di Sumatera. Sumatera harus punya juga kesempatan seperti Jawa punya jalan tol, punya pelabuhan, punya airport. Apalagi Sumatera salah satu sumber produksi, sumber daya alam yang besar di Indonesia, kelapa sawit, batu bara dan lain-lain," kata Erick.

Baca juga: Pelindo Petikemas terima 16 penghargaan K3 dari Menaker
Baca juga: Kuatkan kolaborasi, Pelindo Multi Terminal perkuat Change Management
Baca juga: Pelindo libatkan praktisi dan akademisi kembangkan UMKM di Nias Sumut

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023