Kalau dipersentasekan mungkin yang kondisi baik ini sekitar 59 persen begitu.
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memperkenalkan inovasi terbaru diberi nama 'Berani Jalan' sebagai upaya pemulihan kondisi infrastruktur jalan di daerah ini.

Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan inovasi 'Berani Jalan' bertujuan meningkatkan konektivitas antarwilayah untuk memangkas waktu tempuh, sehingga aksesibilitas turut meningkat dan sektor ekonomi seperti pertanian dan industri juga akan mendapatkan manfaat signifikan.

"Meskipun tantangan dalam pemulihan infrastruktur jalan masih ada, inovasi 'Berani Jalan' ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam memperbaiki dan memelihara jaringan jalan di Kabupaten Bekasi," katanya, di Cikarang, Sabtu.

Dia menjelaskan Kabupaten Bekasi memiliki total jalan sepanjang 934 kilometer (km) dengan kondisi bervariasi. 563 km berstatus baik, 200 km sedang, 67 km rusak, serta 104 km masuk kategori rusak berat.

"Kalau dipersentasekan mungkin yang kondisi baik ini sekitar 59 persen begitu. Sementara kondisi kemantapan jalan yang ditetapkan di pusat itu harus mencapai 80 persen," ujarnya pula.

Menurut dia, kondisi jalan yang baik juga tidak menjamin tingkat manfaat berjalan optimal, mengingat peningkatan volume lalu lintas dari aktivitas industri, pasar, hingga permukiman berpotensi menurunkan tingkat manfaat jalan.

Dirinya menyebut penurunan tingkat manfaat itu berdampak pada konektivitas wilayah, makanya kondisi jalan perlu terus ditingkatkan baik dari sisi panjang, lebar, serta kemantapan atau kualitas jalan.

"Kemantapan jalan ini adalah kelaikan permukaan. Kalau kita lihat banyak jalan yang pecah, berlubang, retak-retak. Yang seperti itu harus kita pelihara, rekonstruksi, atau bangunkan kembali," ujarnya lagi.

Henri mengaku pada tahun ini Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi memiliki pagu anggaran perbaikan atau konstruksi jalan sebesar Rp300 miliar. Besaran anggaran tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, sebab tidak hanya digunakan untuk rekonstruksi, melainkan juga perbaikan jalan.

Ia menilai berdasarkan penghitungan, alokasi pembiayaan itu bisa digunakan untuk merekonstruksi jalan sejauh 100 km. Tahun lalu anggaran Rp300 miliar hanya mampu memenuhi kebutuhan rekonstruksi sejauh 45 km.

Peningkatan volume perbaikan jalan dari 45 menjadi 100 km dengan anggaran yang sama ini berkat inovasi 'Berani Jalan' atau kependekan dari 'Berkeselamatan, Mantap, Terpeliharanya Jalur Jalan' yang berfokus pada peningkatan kualitas jalan berbasis masyarakat.

Melalui inovasi tersebut, strategi pengadaan barang dan jasa tidak lagi menggunakan lelang normal melainkan katalog elektronik. Selain itu, strategi lain dalam inovasi ini adalah pembangunan jalan baru dan pengembangan koridor jalan yang lebih luas terutama di wilayah yang masih terbatas.

Kemudian pembuatan master plan jalan yang mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas dan kebutuhan masyarakat. Perencanaan itu memuat pembangunan jalan lingkar untuk mengurangi beban beberapa ruas jalan padat. Sebanyak Rp100 miliar dari pagu juga dialokasikan untuk pemeliharaan rutin tanpa pembatasan lokasi.

"Kemarin saya juga menyampaikan inovasi ini ke Pak Bupati dan beliau sangat mendukung. Rencananya di anggaran perubahan ini akan ditambahkan Rp10 miliar untuk pemeliharaan rutin tidak berlokus. Jadi di mana pun masyarakat lapor, akan kami tindaklanjuti," kata dia lagi.
Baca juga: Pemkab Bekasi percantik Ruas Jalan Kalimalang
Baca juga: Pemkab Bekasi optimalkan perbaikan jalur alternatif mudik


Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023