Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, mengintensifkan semangat gerakan pemulihan ekonomi di berbagai sektor strategis, seperti UMKM, pariwisata, pertanian, perkebunan serta sektor unggulan lain. Hal itu dilakukan dengan memperkuat kompetensi usaha yang dikembangkan langsung oleh masyarakat serta memperkuat komunikasi lintas kelembagaan keuangan dan swasta.

Pemulihan ekonomi masyarakat setelah pandemi COVID-19 adalah hal pokok yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah bersama masyarakat dan peran swasta.

Dalam mewujudkan rencana itu, Pemkab Bangka menggandeng lembaga keuangan, seperti Bank Sumsel Babel untuk membantu menggerakkan perekonomian masyarakat dengan mengucurkan dana kredit usaha rakyat (KUR).

Debitur diutamakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan suku bunga subsidi dari Pemkab Bangka yang mencapai total Rp600 juta.

Selain mendapat pinjaman permodalan usaha tanpa bunga, pemerintah daerah juga memberikan ruang pemasaran, seperti melalui pameran usaha kreatif Bangka Expo 2022 yang melibatkan pelaku UMKM dan IKM dari kecamatan.

Bangka Expo 2022 yang dipusatkan di kawasan perkantoran Pemkab Bangka digelar pada 20-23 Juli 2022, dengan menyediakan 117 stan untuk pelaku UMKM dari 62 desa, 12 desa wisata, swasta, BUMD, IKM serta UMKM.

Selain itu, membuka digelar pasar tani yang diselenggarakan setiap hari Jumat di area kantor Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Bangka.

Pasar Tani tersebut dianggap cukup efektif karena petani dapat langsung menjual hasil panen dan masyarakat bisa mendapatkan bahan kebutuhan dengan harga murah dan terjaga kualitasnya. Konsumen dapat membeli berbagai jenis kebutuhan komoditi pertanian, seperti sayur mayur, daging, telur, buah-buahan serta berbagai jenis bahan kebutuhan pangan lain, dengan harga relatif murah dan kualitas terjaga.

Pasar Tani “Bangka Setara” itu merupakan salah satu langkah strategi pemerintah daerah dalam mempercepat pemulihan perekonomian masyarakat setelah terdampak sebaran COVID-19.

Pertanian menjadi salah satu sektor unggulan yang dikembangkan secara berkelanjutan karena diketahui pemenuhan kebutuhan bahan pangan masyarakat sebagian besar masih dipasok dari daerah luar Pulau Bangka.

Bangka Expo dikemas sebagai kegiatan pemasaran produk wisata dalam dan luar negeri, daya tarik objek wisata dan kawasan objek pariwisata

Agenda tahunan pariwisata itu juga sebagai upaya strategis mendukung pemulihan ekonomi nasional dan membangkitkan sektor riil yang bersentuhan langsung dengan pelaku ekonomi kreatif, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah.

Semua itu dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan masa depan melalui penciptaan produk berupa barang dan jasa inovatif, desa wisata dan membangun kecintaan produk Indonesia.

Pada sektor perkebunan kelapa sawit, Pemerintah Kabupaten Bangka mengusulkan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat seluas 500 hektare melalui dana hibah sebesar Rp30 juta per hektare.

Usulan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat ke Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS) diharapkan dapat disetujui karena dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi program tersebut langsung ke petani sawit rakyat.

Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bangka cukup pesat, dibuktikan terhitung dari tahun 2020 sampai akhir Agustus 2022, terdata 1.300 hektare kebun sawit baru yang dibuka masyarakat. Total luas kebun sawit rakyat di Kabupaten Bangka mencapai lebih dari 20.000 hektare, tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

Harga tanda buah segar kelapa sawit yang sempat anjlok dan sekarang kembali merangkak naik, tentu membantu mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat setelah terdampak COVID-19.


Dukungan BI 

Dalam mendukung peningkatan ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mulai menggunakan transaksi perdagangan sistem digital, melalui fasilitas QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Sistem QRIS tersebut dinilai cukup aman, efisiensi dan praktis tanpa harus melakukan tatap muka antara pembeli dan pedagang.

Ekosistem digitalisasi pada transaksi perdagangan sangat penting mengingat saat kondisi perekonomian nasional terdampak akibat COVID-19, ternyata sistem QRIS sangat membantu pelaku UMKM dalam menjual produknya.

BI mendata jumlah perdagangan yang telah menerapkan sistem QRIS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai hampir 83.000 dan yang telah menerapkan sistem transaksi digital baru sebanyak 47.634 pedagang.

Sementara di Kabupaten Bangka, kegiatan perdagangan yang menerapkan transaksi digital baru sebanyak 13.132 pedagang. Karena itu, diharapkan ke depan jumlah pengguna QRIS dalam perdagangan semakin meningkat.

Diharapkan berbagai transaksi di Bangka sudah mulai menggunakan sistem QRIS guna meningkatkan pendapatan asli daerah sekaligus dalam rangka tim percepatan digitalisasi daerah.

BI terus melakukan sosialisasi penerapan sistem QRIS kepada pelaku usaha perdagangan dan masyarakat sebagai pengguna, termasuk sosialisasi edukasi cinta rupiah.

Pada sosialisasi itu, BI mengingatkan rupiah menjadi alat transaksi satu-satunya di Indonesia dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam transaksi menggunakan nilai rupiah.


Bank Sumsel Babel

Bank Sumsel Babel turut berperan dalam memajukan pembangunan ekonomi daerah sebagai mitra bisnis perbankan, dan berhasil menyalurkan pinjaman permodalan kredit usaha rakyat (KUR) tanpa bunga kepada 496 debitur di Kabupaten Bangka yang tersebar di delapan kecamatan.

Sampai saat ini bank milik pemerintah daerah itu sudah menyalurkan pinjaman permodalan KUR kepada 496 debitur yang bergerak di sektor usaha mikro kecil dan menengah mencapai total nilai Rp7 miliar lebih.

Ratusan debitur yang menyerap pinjam KUR bergerak di berbagai jenis usaha itu tersebar di delapan kecamatan di Bangka, dengan total nilai pinjaman maksimal Rp25 juta.

Tingginya pelaku UMKM memanfaatkan program pinjaman permodalan usaha itu karena beban bunga pinjaman ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Bangka.

Bank itu memastikan bantuan pinjaman permodalan disalurkan sesuai dengan usulan dan usaha yang dikembangkan masyarakat, setelah sebelumnya dilakukan analisis kredit. Debitur yang mendapat bantuan permodalan usaha dianggap sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.

Hanya saja perlu diingatkan bagi pelaku UMKM yang menyerap modal usaha KUR agar dapat mengembalikan pokok pinjaman sesuai batas kontrak yang sudah disepakati.

Pemkab Bangka mempercayakan pengembangan usaha dengan menyertakan modal mencapai kurang lebih Rp6 miliar. Penyertaan modal tersebut membuktikan kepercayaan pemerintah daerah ke bank milik pemprov itu untuk bersama-sama membangun daerah, terutama dalam penguatan perekonomian.

Selain penguatan permodalan bagi UMKM, bank itu juga menyalurkan bantuan dana sosial CSR, sebagai tanggung jawab perusahaan, sekaligus wujud kerja sama perusahaan dan pemerintah.

Berbagai program pembangunan daerah terus mendapatkan dukungan bank itu agar terwujud, seperti menyediakan fasilitas teknologi rekam transaksi “Tapping Box” di rumah makan atau restoran untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Terdapat 60 unit alat transaksi yang dipasang, dimana pajak pendapatan daerah dari sektor rumah makan dan restoran dapat langsung masuk ke kas daerah.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022