Sungailiat (ANTARA) - Pengelola pantai atau manajer Cemara Beach Resort Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Aci, mengeluhkan aktivitas penambangan biji timah tanpa izin karena kegiatan penambangan berdekatan dengan pinggir pantai.

"Saya berharap polisi atau Satuan Polisi Pamong Praja menindak kegiatan penambangan biji timah yang beraktivitas di dekat pantai Cemara, karena mengancam kerusakan dan keindahan pantai," kata Aci di Sungailiat, Bangka Belitung, Selasa.

Baca juga: Respons KSAD soal Mahfud sebut aparat "backing" tambang ilegal

Ia mengakui, pengunjung pantai mengeluh dan merasa terganggu dengan aktivitas penambangan itu karena merasa tidak nyaman saat menikmati keindahan pantai, terlebih pantai Cemara merupakan salah satu pantai di Bangka yang cukup indah yang pernah di kunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno.

"Aktivitas penambangan biji timah tanpa izin itu jaraknya cukup dekat dengan pantai, limbah tambang juga mengakibatkan air pantai menjadi keruh dan berlumpur yang menyebabkan pengunjung tidak bisa mandi di pantai," ujar dia.

Baca juga: Mahfud: KPK ungkap banyak aparat bekingi mafia tambang ilegal

Pantai Cemara berada di kawasan lintas Timur Sungailiat yang Indah dan mudah di jangkau karena berada di posisi yang strategis menghubungkan Kota Sungailiat ke Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung.

Kepala Desa Rebo, Rudi Salim, mengatakan, pihaknya sudah berulang kali memberikan himbauan, kepada pelaku aktifitas tambang timah ilegal di sekitar pantai Cemara, Mangkalo untuk tidak dekat dengan pesisir pantai.

Baca juga: Kapolda Papua Barat sempurnakan maklumat pemberantasan tambang ilegal

"Kami sudah berulang lagi mengingatkan kepada penambang supaya aktivitas penambangan jangan mendekati pantai, tetapi peringatan tersebut sepertinya tidak diindahkan oleh penambang," ujarnya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024