Bengkulu (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada dan Universitas Bengkulu berkolaborasi menggelar kuliah kerja nyata (KKN) di pulau terluar Indonesia di Provinsi Bengkulu, yakni Pulau Enggano.
 
"Pada 26 Juni ini kami bawa dulu keliling-keliling di Kota Bengkulu untuk melihat peninggalan-peninggalan sejarah tempat-tempat wisata Bengkulu, dan pada 27 Juni 2023 mereka akan berangkat ke Pulau Enggano, dilepas langsung Gubernur Bengkulu," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri di Bengkulu, Senin.
 
Dia mengatakan, mahasiswa UGM yang akan mengikuti KKN di pulau terluar Indonesia di Bengkulu itu berjumlah 30 orang, dan mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB) berjumlah 36 orang.
 
"Ada 3 pendamping, 1 dari UGM dan 2 dari UNIB, mereka nanti akan disambut langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan Pemerintah Kecamatan Enggano," kata Hamka.
 
Para mahasiswa UGM dan UNIB yang mendapatkan kesempatan kuliah kerja nyata di Pulau Enggano kata Hamka akan disebar di 6 desa yang ada di pulau terluar Bengkulu itu.
   
Pulau Enggano merupakan salah satu wilayah provinsi berjuluk Bumi Raflesia tersebut yang letaknya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
 
Jarak Pulau Enggano ke Ibu Kota Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia tersebut, penumpang bisa menggunakan jenis transportasi laut atau udara.
 
Berlayar ke Pulau Enggano membutuhkan waktu tempuh selama 12 jam sementara menggunakan pesawat perintis membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Untuk pesawat perintis tidak terbang setiap hari ke Pulau Enggano.
 
Jadwal penerbangannya hanya 2 kali salam seminggu. Untuk keberangkatan kapal laut maupun penerbangan perintis juga bergantung dengan kondisi cuaca.

Baca juga: Pemprov Bengkulu: Pembangunan pelabuhan pulau terluar rampung di 2024

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023