Nanning, China (ANTARA/PRNewswire)- China-ASEAN Cultural Forum Ke-18, disponsori oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok dan pemerintah Wilayah Otonom Guangxi Zhuang, berlangsung di Nanning, Tiongkok, pada 19 Juni lalu. Dengan tema "Smart Libraries Construction and Reading Promotion", Forum ini mengulas restorasi dan pelestarian buku-buku kuno, serta ingin memperkuat dan memperluas kerja sama Tiongkok-ASEAN di bidang perpustakaan dan penerbitan buku.

Di Forum ini, tamu dari instansi kebudayaan dan pariwisata di Tiongkok dan negara-negara ASEAN, serta pakar dan akademisi lainnya mengeksplorasi visi kerja sama baru dalam pembangunan smart library. YM Rao Quan, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok, YM Wissanu Krea-ngam, Wakil Perdana Menteri Thailand, Suanesavanh Vignaket, Menteri Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos, U Ko Ko, Menteri Agama dan Kebudayaan Myanmar, Shi Zhongjun, Sekretaris Jenderal ASEAN-China Centre, serta tamu-tamu lain dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN, serta lembaga internasional mengkaji kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN dalam pengembangan perpustakaan. Mereka juga membahas kebijakan baru untuk meningkatkan kebiasaan membaca, serta berbagi pandangan tentang target dan peran penting smart library. Di sisi lain, mereka juga menjajaki kolaborasi potensial dalam pembangunan smart library.

Pakar dan akademisi turut membagikan pencapaian terbarunya dalam restorasi dan pelestarian buku-buku kuno, serta memaparkan cara membangkitkan kembali peninggalan kebudayaan. Peserta forum juga mencermati bagaimana sains dan teknologi berdampak pada kebudayaan, serta melestarikan karya-karya kuno lewat kemajuan teknologi digital. Lebih lagi, kalangan penerbit profesional juga berbagi pengalaman dan pandangan tentang masa depan kerja sama penerbitan buku. 

Di forum ini, perwakilan instansi perpustakaan asal Tiongkok dan negara-negara ASEAN resmi meluncurkan China-ASEAN Library Alliance Initiative sebagai kearifan yang dihasilkan forum ini, serta pencapaian penting dalam pertukaran dan kerja sama perpustakaan antara kedua pihak. Inisiatif ini ingin mempererat kegiatan pertukaran dan pelatihan staf perpustakaan, berbagi sarana teknis, serta mengintegrasikan pengembangan inovatif.

Dalam 18 bulan terakhir, China-ASEAN Cultural Forum secara efektif telah meningkatkan kerja sama budaya dan sikap saling memahami antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, serta berkembang sebagai forum profesional yang memiliki pengaruh internasional.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023