Denpasar (ANTARA) - Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri mengumpulkan 200 tokoh perempuan di Provinsi Bali untuk diberikan pemahaman soal pengembangan literasi politik sekaligus menyukseskan Pemilu 2024.

"Kami berharap dengan kegiatan ini, maka kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam Pemilu 2024 dapat tercapai," kata Analis Kebijakan Ahli Dirjen Polpum Kemendagri Andi Firmansyah di Denpasar, Senin.

Andi menyampaikan hal tersebut saat membuka acara "Pengembangan Literasi Politik Melalui Forum Perempuan" yang dihadiri 200 perempuan dari unsur organisasi perempuan, kader perempuan parpol, penggiat demokrasi di Bali, dan masyarakat sipil.

Pemerintah, lanjut Andi, memiliki kewajiban mendukung pemilu, salah satunya dengan melakukan pendidikan politik. "Ini tugas kita bersama dalam rangka suksesnya Pemilu 2024," ujarnya.

Andi mengatakan berdasarkan data daftar pemilih sementara yang didapat dari KPU Bali, jumlah pemilih pada Pemilu 2024 sebanyak 3.287.880 orang yang terdiri atas 1.625.110 laki-laki dan 1.662.770 perempuan sehingga jumlah pemilih laki-laki dan perempuan hampir seimbang.

Baca juga: Bawaslu Bali: Perempuan jangan mau hanya jadi objek politik
Baca juga: Direktur DEEP: Pemilih perempuan rentan terkena politik uang


"Pada tahun 2019 hanya 16,3 persen kuota perempuan di Bali. Nanti, pada Pemilu 2024 agar bisa lebih ditingkatkan sehingga perempuan termotivasi berjuang merebut kursi di legislatif," tegas Andi.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengajak para bakal calon anggota legislatif peserta Pemilu 2024 untuk menggunakan gaya kampanye yang berbeda sesuai dengan perkembangan zaman.

"Dari data pemilih sekitar 54 persen adalah pemilih muda, jadi gaya kampanye harus milenial sesuai perkembangan zaman," kata Lidartawan.

Ia mengingatkan agar kaum perempuan di Pulau Dewata lebih bijak dalam bermedia sosial menjelang tahun politik 2024

"Jangan pernah "sharing" sebelum saring karena jika tidak hati-hati semua bisa terjerat UU ITE," ucap Lidartawan.

Selain itu, katanya,. kaum perempuan yang akan menjadi pemilih diingatkan tidak tergiur pada politik uang. Perempuan diharapkan bisa lebih cerdas dalam menggunakan hak pilihnya.

Lidartawan mengajak kaum perempuan menyukseskan Pemilu 2024 dan terhindar dari konflik dan perpecahan. Terlebih Pemilu 2024 telah ditetapkan pada 14 Februari 2024 yang diharapkan menjadi pemilu penuh kasih sayang. "Tunjukkan cintanya, juga tintanya," katanya.

Acara Pengembangan Literasi Politik Melalui Forum Perempuan tersebut menghadirkan narasumber anggota Bawaslu Bali I Wayan Wirka, dosen Universitas Warmadewa Dr I Wayan Rideng, dan tokoh perempuan Dr I Gusti Ayu Diah Yuniti.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023