Jakarta (ANTARA) - PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja menggelar manager’s meeting menjelang bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 pada Sabtu (1/7).

Isi dari pertemuan yang diikuti oleh semua manajer klub Liga 1 itu adalah, LIB sebagai operator liga mensosialisasikan kembali regulasi dan kebijakan baru untuk kompetisi musim depan.

“Baru saja kita melakukan sinkronisasi manager’s meeting kaitannya dengan apa-apa saja yang menjadi bahan untuk bisa diimplementasikan di masing-masing klub sesuai regulasi yang ada,” kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus di Jakarta, Senin.

Sosialisasi itu membahas perubahan format kompetisi yang menggunakan reguler series dan championship series.

Reguler series dilaksanakan 1 Juli 2023 hingga 28 April 2024 dengan sistem kompetisi penuh. Setelah selesai reguler series, empat klub teratas kemudian mengikuti babak championship series menggunakan sistem knock-out, yang digelar dua leg home and away pada 4-26 Mei 2024. Seri tersebut akan memperebutkan gelar juara dan juga tim-tim untuk mengisi slot AFC Club Competition 2024/2025.

Baca juga: LIB perlu pendalaman terkait stadion yang ditunjuk FIFA

Sosialiasi juga membahas waktu kick-off yang berubah dengan memakai memakai dua waktu yaitu pukul 15.00 WIB dan juga 19.00 WIB. Sedangkan pada musim sebelumnya memakai waktu 15.30 WIB, 18.30 WIB, dan 20.30 WIB. Khusus bulan Ramadhan, nantinya LIB akan memakai kick-off pukul 20.30 WIB.

Pria 59 tahun itu menjelaskan pemilihan waktu kick-off ini diambil berdasarkan komersial TV Broadcast dan kesepakatan yang terjalin dengan pihak kepolisian.

“Alasannya dari sisi komersialisasi TV Broadcast dan hal lain adalah sebuah kesepakatan kita dengan pihak kepolisian. Memang ada yang lain masuk ke bulan Ramadhan, ya 20.30 WIB, tapi itu sifatnya dispensasi khusus bulan Ramadhan,” ucap Ferry.

Sosialisasi berikutnya adalah tentang kebijakan suporter tamu yang dilarang hadir dan juga sistem pembelian tiket melalui daring agar penonton mudah diidentifikasi.

“Terus ada lagi yaitu suporter tamu yang dilarang hadir. Hari ini kita tegaskan kembali, bahkan hal-hal di luar yang kita pikirkan, semua klub juga sudah menyampaikan kemungkinan-kemungkinan lain. Kita sudah memberikan jalan keluar,” ucap Ferry.

Baca juga: PT LIB akan evaluasi kapasitas suporter tandang usai masa kampanye

“Sistem ticketing semua yang distribusi diharuskan klub-klub itu semua mengharuskan sistem online agar mudah menjustifikasi penonton yang datang dari mana dan lain-lainnya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ferry juga sedikit menyinggung tentang sisi komersialisasi yang didapat para klub Liga 1 dimana nantinya akan mendapatkan pemasukan signifikan dari kontribusi fix dan variabel.

“Itulah yang kita sampaikan tadi di managers meeting, lebih tepatnya menyamakan persepsi antara regulasi yang kita sampaikan termasuk jadwal yang sudah kita tetapkan,” ujar Ferry.

Adapun, partai pembuka BRI Liga 1 adalah Bali United melawan PSS Sleman di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Sabtu (1/7) pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Liga 1 Menggerakkan Ekonomi Rp9 Triliun, Sponsor Utama Kembali Dipegang BRI

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023