Tokyo (ANTARA) - Dolar AS sedikit melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di sesi Asia pada Selasa sore, karena ketegangan di Rusia membara dan para pedagang menunggu data AS yang dapat menentukan waktu kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin (26/6/2023) akan membiarkan atau tidak menumpas para pemberontak namun  batal memberontak, demo menghindari pertumpahan darah, yang mendorong greenback ke level tertinggi 15 bulan terhadap rubel.

Indeks dolar turun 0,13 persen menjadi 102.600 di perdagangan Asia, memangkas kenaikan 0,46 persen sehari sebelumnya.

Rubel melemah 0,30 persen versus greenback menjadi 84,65 per dolar setelah mencapai level terlemah sejak Maret 2022 di sesi sebelumnya.

Dolar lebih lemah terhadap yen setelah Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional Masato Kanada mengatakan Jepang tidak mengesampingkan opsi apapun dalam menanggapi kemungkinan pergerakan mata uang yang berlebihan. Jepang melakukan intervensi untuk mendorong yen tahun lalu ketika melemah melewati level 145 per dolar.

Yen menguat 0,01 persen versus greenback di 143,49 per dolar.

Data AS minggu ini mencakup pesanan baru untuk barang tahan lama, angka perumahan, dan survei konsumen dari The Conference Board dan University of Michigan.

Pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve untuk menaikkan target suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin pada Juli, namun jalan selanjutnya kurang jelas.

"Kami akan memiliki banyak indikator AS, yang menurut saya akan beragam, jadi tidak akan ada momentum yang kuat, setidaknya hari ini," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities.

"Dua kenaikan suku bunga lagi tidak sepenuhnya diperkirakan di pasar. Jika data ekonomi AS keluar dari sisi yang kuat, maka perkiraan lebih lanjut untuk dua kenaikan suku bunga akan mendorong dolar," kata Yamamoto.

Euro naik 0,15 persen menjadi 1,092 dolar jelang pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde di Forum ECB tentang Perbankan Sentral di Sintra, Portugal.

Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,2734 dolar, naik 0,17 persen pada hari ini.

Di Asia, dolar turun 0,37 persen terhadap yuan China di pasar luar negeri menjadi 7,2174 dolar AS setelah mencapai level tertinggi 7 bulan karena investor bersiap untuk langkah-langkah dukungan yang lebih potensial ketika China kembali dari liburan pada Senin (26/6/2023).

Bank sentral China menetapkan yuan hariannya lebih kuat dari ekspektasi pasar untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa, dan sumber mengatakan bank-bank milik negara telah menjual dolar di pasar valuta asing spot luar negeri, memperkuat spekulasi otoritas menjadi kurang toleran terhadap kelemahan yuan.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023