Surabaya (ANTARA) - Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan Identitas Kependudukan Digital (IKD) untuk transaksi perbankan.

"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pak Wali Kota Surabaya dan Pak Dirut Bank Jatim," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Teguh Setyabudi saat peluncuran sekaligus uji coba penerapan IKD atau KTP Digital untuk transaksi perbankan di Balai Kota Surabaya, Selasa.

Teguh mengatakan, penerapan IKD atau KTP Digital untuk transaksi perbankan di Surabaya merupakan yang pertama di Indonesia. Menurutnya, Surabaya ini bisa menjadi role model untuk penerapan di kabupaten/kota lainnya.

Pada kesempatan itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri tidak sekadar hanya melakukan peluncuran saja, melainkan ia bersama Wali Kota Eri Cahyadi juga mencoba langsung transaksi Bank Jatim menggunakan KTP Digital.

"Bagaimana Pak Wali tadi misalnya setor tunai ke Bank Jatim hanya butuh waktu singkat. Saya tadi juga coba langsung buka rekening, walaupun saya orang Jakarta bisa buka rekening tabungan di Bank Jatim tidak lebih dari 1 menit, cepat sekali, hitungannya detik," kata dia.

Ia juga menyatakan, bahwa penerapan IKD untuk transaksi perbankan ini lebih memudahkan masyarakat. Bagaimana penerapan digitalisasi dalam perbankan tersebut, membuat waktu lebih hemat dan efisien.

"Karena ini sudah tersistem, sudah by NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan Insya Allah secara sistem juga sudah kita kembangkan lebih bagus, secara keamanan juga terus kami jaga, mudah-mudahan Insya Allah aman," katanya.

Selama sepekan ke depan, Teguh menegaskan, pihaknya akan memonitor penerapan IKD untuk transaksi perbankan di Kota Surabaya. Ini dilakukan sebelum nantinya IKD untuk perbankan akan menyusul diterapkan ke daerah lain di Indonesia.

"Kami lihat dalam minggu ini dinamikanya bagaimana. Kami juga mohon dukungan Pak Wali Kota bagaimana warga Surabaya ini sekarang lebih aktif mengaktivasi IKD di dalam handphonenya. Karena sekarang lebih mudah, bisa pakai android dan iPhone," ujarnya.

Di sisi lain, Teguh juga memastikan, ke depan penggunaan KTP Digital akan terus dikembangkan untuk sektor pelayanan publik lainnya. Misalnya, kata dia, KTP Digital digunakan untuk penanganan stunting.

"Nanti kami akan kembangkan lebih lanjut IKD atau KTP versi digital ini untuk berbagai layanan publik. Artinya, IKD menjadi hap dari berbagai layanan publik," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada Dirjen Dukcapil Kemendagri karena telah memilih Surabaya sebagai kota pertama yang menerapkan IKD untuk perbankan.

"Insya Allah setelah ini perbankan, kami gunakan (IKD) untuk pelayanan publik. Salah satu contoh tercepat adalah untuk pemberian kursi roda," kata Eri Cahyadi.

Menurutnya, IKD atau KTP Digital juga dapat digunakan untuk layanan publik lainnya, seperti pemberian bantuan sosial misalnya, pemberian program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), kursi roda, Jamban hingga penanganan stunting.

"Itu akan kami connect kan. Juga, terkait dengan perizinan, nanti di PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) akan connect kan dengan sistem (IKD) ini," ujarnya.

Wali Kota Eri juga berharap kepada warga Surabaya yang lebih aware terhadap digital, agar dapat menggunakan IKD. Sehingga secara bertahap ke depan, diharapkan pula masyarakat tidak lagi menggunakan KTP elektronik manual.

"Insya Allah, kami segera lakukan dengan Pak Dirjen Dukcapil. Nanti satu bulan kita lihat lagi (penerapan IKD perbankan) di Surabaya," ucapnya.


Baca juga: Dukcapil Jakbar dorong warga gunakan KTP digital untuk urus keperluan


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023