Jakarta (ANTARA News) - Di tengah konser, Joss Stone tiba-tiba bergerak ke bibir panggung lalu meminta penonton yang kebanyakan duduk untuk segera bangkit dari kursinya masing-masing.

"Aku sedang ada masalah... Permasalahannya terletak di tempat duduk-tempat duduk ini, sepertinya menghalangi energi yang tersalur untuk ku (dari penonton)," ujar penyanyi peraih Grammy itu dengan logat Inggris kental, di Java Jazz 2013, Sabtu dini hari.

Dia tidak sedang marah, bahkan kata-kata itu diungkapkannya sambil tersenyum. Perempuan bersuara serak itu, hanya ingin menghilangkan sekat dengan penonton dalam konsernya.

Joss Stone benar-benar tampil mendobrak etika konser, layaknya penampil sejati. Dia berada di atas panggung tanpa alas kaki, memakai gaun backless, rambutnya pirang tergerai bahkan terkesan acak-acakan.

Perempuan berusia 25 tahun itu, juga tidak ragu membawa cangkir minumnya kehadapan penonton. Dia bahkan berjoget dan bernyanyi dengan membawa mikrofon di tangan kiri, dan cangkir di tangan kanannya.

Santai serta bebas, itulah Joss Stone. Dia tidak segan berjoget-joget dan berlarian dengan lincah di area panggung, meski pengiringnya adalah 10 personil full band.

Biarpun seolah-olah cuek, tapi kualitas suaranya tetap maksimal sampai kurang lebih dua jam di atas panggung. Sedari lagu pertama, "For God Sake" suara kuat khas Joss Stone sudah langsung dipamerkan.

Tanpa basa-basi, dia langsung meraung-raung lewat lagu cover milik The Chi-Lites (1971) itu. Para penonton pun langsung berlarian ke depan panggung, berusaha mendekati idolanya.

Kemudian beberapa hitsnya seperti "You Had Me" dan "Stone Out Of My Mind", "Treat Me Right", dan "Landlord" menyusul dilantunkan oleh penyanyi bernama asli Jocelyn Eve Stoker tersebut. Dia juga tidak canggung, untuk meminta para penonton untuk ikut bernyanyi bersamanya.

"Kamu semua pada mau senang-senang kan di sini?", ajaknya dari atas panggung.

Lagu Bob Marley yang berjudul "Good Lovin", pun sempat terdengar di konser tersebut. Aura kebebasan reggae agaknya memang pas dengan khas Joss Stone, meski aransemennya sudah diubah menjadi soul.

Insiden konser Joss Stone
Ada sebuah insiden lucu di tengah-tengah konser Joss Stone, yaitu saat rantai pengait gaun backless-nya putus satu. Beruntung tidak sampai melorot, dia sudah buru-buru memegang gaun tersebut dengan tangannya.

Biarpun begitu, Stone tetap saja santai dan cuek, tanpa panik sedikit pun.

Dia tersenyum bahkan tertawa, menyadari betapa memalukannya kejadian tersebut. Seorang penyanyi latar, kemudian langsung menghampiri Joss Stone untuk meminjamkan jaketnya.

"Oh baik sekali dirimu," ujar Stone menerima jaket itu.
 
Alhasil sampai konser selesai, dia terus memakai jaket sang penyanyi latar tersebut. Suatu kejadian memalukan sebenarnya, tapi Joss Stone berhasil membalutnya layaknya sebuah paket hiburan.

Penonton pun, justru tertawa dan lanjut menikmati total 14 lagu dibawakan malam itu. Di akhir konser, dia gantian memuaskan para pengunjung yang memadati panggung D2 Djarum Super Hall di JIExpo Kemayoran.

Sekitar dua puluh kuntum bunga mawar putih, dilemparkan oleh Joss Stone seraya menutup konser. Dia melakukan itu, sambil membawakan salah satu lagu yang membuatnya populer yaitu "Right To Be Wrong".

"Terimakasih, Thank you for jamming," demikian. (lod)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013