Kuala Lumpur (ANTARA) - Lebih dari 950 Warga Negara Indonesia (WNI) menunaikan salat Idul Adha 1444 Hijriah di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, kata Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar.

Tua, muda, dan anak-anak, yang tempatnya dipisahkan untuk jamaah laki-laki dan perempuan, memenuhi Aula Hasanuddin di lantai 1, selasar, lobi, basement, hingga halaman Kantor Perwakilan RI di Kuala Lumpur itu.

Yoshi mengatakan peserta salat ied kali ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika masih dibatasi karena pandemi COVID-19.

Jumlah orang yang menunaikan Salat Idul Adha kali ini juga lebih banyak dibandingkan Salat Idul Fitri 1444 Hijriah lalu yang saat itu diikuti 750 orang.

Ustadz Amran Syarif dan Ustadz Dr Asmulyadi masing-masing menjadi imam dan khatib dalam salat ied bertema "Meneladani Keluarga Ibrahim AS" itu.

Baca juga: Kemlu: KBRI Kuala Lumpur terima pengaduan 4 WNI korban penipuan daring

Dalam khotbahnya, Asmulyadi mengatakan bulan Zulhijah identik dengan dua ibadah besar, yakni ibadah haji dan Idul Adha. 

Tahun ini semua Muslim di seluruh penjuru dunia dapat berhaji dan ini hal yang membahagiakan, terlebih bagi jemaah haji yang sempat tertunda berangkat haji, kata Asmulyadi.

“Ketentuan Allah SWT pasti ada hikmahnya dan bagi orang yang bersabar pasti Allah akan menganugerahkan pahala tanpa batas,” kata Asmulyadi.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Hermono dan istri serta jajaran KBRI Kuala Lumpur turut menunaikan salat Idul Adha ini.

Mereka kemudian bersilaturahmi dengan WNI yang mengikuti salat dengan berjabat tangan saling mengucapkan selamat hari raya dan foto bersama, baik di dalam gedung maupun halaman KBRI.

Baca juga: Pekerja Indonesia di Malaysia rasakan lagi kebersamaan Idul Fitri
 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023