Beijing (ANTARA/PRNewswire) -- Sebuah laporan yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Mei lalu meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 5,3% dari prediksi sebelumnya yang mencapai 4,8% pada awal tahun ini.
 
Menurut Bank Dunia, ekonomi China diperkirakan meningkat hingga menjadi 5,6% pada 2023, naik sebesar 1,3% dari proyeksi pada Januari lalu.

Ekonomi China melanjutkan pemulihan dan mengalami peningkatan sejak awal tahun ini.

"China telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia pada dekade terakhir," ujar Perdana Menteri Li Qiang di sesi pembukaan Summer Davos Forum yang berlangsung di Kota Tianjin, China Utara, Selasa lalu.

Mencatat bahwa ekonomi China sangat terintegrasi dengan ekonomi dunia, Li menjelaskan, China berkembang dalam globalisasi, serta menjadi motor penggerak yang menjaga globalisasi.

Vitalitas ekonomi China

Kinerja data ekonomi China yang lebih baik dari prediksi sangat meningkatkan optimisme pasar internasional.

Pada lima bulan pertama tahun ini, nilai impor dan ekspor China tercatat senilai RMB 16,77 triliun (sekitar $2,32 triliun), mengalami kenaikan tahunan sebesar 4,7%. Nilai ekspor mencapai RMB 9,62 triliun, naik sebesar 8,1%, sedangkan, nilai impor mencapai RMB 7,15 triliun, naik sebesar 0,5%, menurut Kepabeanan China.

Setelah konektivitas terwujud dalam kerja sama ekonomi regional, impor dan ekspor China yang terjalin dengan anggota Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) terus meningkat sepanjang lima periode pertama pada 2023, tepatnya mencapai RMB 5,11 triliun, mengalami kenaikan tahunan sebesar 4,5%.

"Ekonomi China masih memiliki potensi masif," tutur Presiden Forum Ekonomi Dunia Borge Brende kepada CGTN.

China segera mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini, yakni sekitar 5%, setelah pertumbuhan triwulan kedua melampaui triwulan pertama, seperti dijelaskan Li di forum tersebut.

Menurut Li, China akan terus menyuntikkan dinamika yang baik dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dunia, serta menyediakan peluang untuk mewujudkan kepentingan bersama dan hasil yang saling menguntungkan bagi investor dunia.

Baru-baru ini, eksekutif dari banyak perusahaan multinasional, seperti Apple, Tesla and BMW, mengunjungi China untuk bernegosiasi dan menjajaki peluang bisnis. Kunjungan tersebut menunjukkan optimisme mereka pada China.

Seperti disampaikan Chairman & CEO, Allianz, Oliver Bate, ketika menghadiri China Development Forum pada Maret lalu, komunitas internasional semakin membutuhkan China.

China menjalankan filosofi pembangunan baru, membina paradigma pembangunan baru dengan kecepatan yang kian tinggi, serta bekerja keras mencapai pembangunan bermutu tinggi, seperti disampaikan perdana menteri China tersebut.

Menggerakkan pertumbuhan ekonomi dunia

Selalu mengoptimalkan iklim usaha menjadi faktor utama bagi China untuk mempertahankan statusnya sebagai pusat investasi asing.

Menurut sebuah laporan yang dirilis China Council for the Promotion of International Trade, 97% perusahaan asing yang disurvei merasa "puas" atau lebih dengan kebijakan investasi asing yang dikeluarkan pemerintah China sejak triwulan keempat tahun lalu.

Tingkat kepuasan ini bahkan melampaui 80% untuk sejumlah indikator seperti memperoleh izin jasa keuangan, menyelesaikan sengketa bisnis, dan akses pasar.

Lebih lagi, Tesla mengumumkan, pihaknya akan menambah investasi di China, serta membangun pabrik baru berukuran masif di Shanghai. Pabrik baru ini kelak memproduksi produk penyimpanan energi Tesla, Megapack.

Airbus asal Perancis juga mengumumkan rencana pembangunan lini produksi kedua di Tianjin. Pada April lalu, Volkswagen asal Jerman pun berinvestasi EUR 1 miliar di China guna mendirikan pusat inovasi, sentra pengadaan komponen, serta penelitian dan pengembangan kendaraan listrik.

China siap mempertahankan ekonomi pasar dan mendukung perdagangan bebas yang mengarahkan ekonomi dunia menuju masa depan yang lebih inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan, seperti disampaikan perdana menteri China.

Mendorong komunitas internasional agar menentang politisasi isu ekonomi dan perdagangan, serta bekerja sama menjaga stabilitas dan kelancaran arus rantai industri dan suplai global, Li berharap, manfaat dari globalisasi ekonomi dapat diperoleh berbagai negara dan masyarakat secara lebih adil.


Source : CGTN

Press Contact

Narahubung: Jiang Simin, +86-188-2655-3286, cgtn@cgtn.com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023