"Hari ini merupakan momentum yang tepat bagi kita semua untuk mengasah keikhlasan dan kepedulian sosial terhadap sesama, serta membangun kualitas sebagai pribadi yang sabar, tahan uji, dan tegar menghadapi cobaan kehidupan," ujarnya dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberi sambutan dalam kegiatan pemotongan hewan kurban di Balai Latihan Kerja BNPT RI, Sentul, Jawa Barat, Kamis (29/6).
Ia mengingatkan bahwa makna dari berkurban harus dipahami dan diamalkan secara terus menerus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: BNPT RI beri dukungan psikososial 40 korban terorisme di Sumut
Baca juga: Gandeng Smelting-Taman Safari, BNPT resmikan Pusat Penelitian Terpadu
"Pertama makna ketakwaan manusia, yaitu ketaatan manusia dalam menjalankan perintah Allah SWT, kedua makna sosial yang di mana agar umat Islam mengedepankan sikap empati atas sesama, dan yang ketiga makna kesejahteraan di mana berkurban dapat berbagi kepada siapa pun yang membutuhkan," ujar Bangbang.
Dia menambahkan bahwa tahun ini menjadi tahun bangkitnya bangsa Indonesia dari keterpurukan setelah mengalami pandemi COVID-19 sehingga perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya saling bahu membahu untuk membantu sesama.
"Pada masa sekarang ini, bangsa Indonesia dalam proses bangkit bersama untuk pulih dari pandemi COVID-19 yang telah memengaruhi banyak aspek kehidupan sehingga memberikan tantangan bagi kita untuk lebih kuat dan bijaksana," katanya.
Pada kesempatan ini, Sestama beserta Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat Brigjen TNI Roedy Widodo, dan Inspektur BNPT RI Catur Iman Pratignyo menyerahkan daging penyembelihan kepada perwakilan masyarakat dari tiga desa di sekitar Kantor BNPT RI, Sentul, yaitu Desa Sukahati, Desa Tangkil, dan Desa Leuwinutug, serta Pondok Pesantren Al Rofiah.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
