Jakarta (ANTARA) - CEO INDODAX Oscar Darmawan menyatakan Bitcoin Cash (BCH) yang diciptakan sebagai solusi skalabilitas dari Bitcoin dapat memproses transaksi lebih ekonomis dan efisien.

“Bitcoin Cash tentu berbeda dengan Bitcoin, salah satunya dari segi ukuran blok yang mempengaruhi kapasitas pemrosesan transaksi,” kata dia dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Dalam seminggu terakhir, BCH disebut sedang naik daun dan mengalami kenaikan yang cukup pesat hingga 80 persen.

BCH disebut memiliki volume trading 2 miliar dollar AS dalam 24 jam terakhir dengan total BCH yang sudah beredar yaitu 19.435 BCH atau sekitar 92,55 persen lebih dari total maximum supply BCH.

Pada Jumat (30/6) pukul 15:00 WIB, harga token kripto tersebut di INDODAX yaitu Rp. 4.789.000/1 BCH.

Jika dilihat dari segi historical berdasarkan market INDODAX, lanjut dia, harga BCH sudah naik lebih dari 178 persen jika dilihat secara month to month (MoM).

“Kenaikan harga yang terjadi pada Bitcoin Cash ditengarai dipicu oleh bursa kripto EDX Markets yang didukung lembaga keuangan di Amerika Serikat, yaitu Citadel, Fidelity, dan Charles Schwab. EDX Market melisting empat aset kripto, salah satunya yaitu Bitcoin Cash. Tentu ini meningkatkan minat masyarakat terhadap Bitcoin Cash terlebih akhir akhir ini pemerintah US sedang gencar menyasar kripto,” ujar Oscar.

Kendati BCH sedang hype, CEO Indodaz menganjurkan investor kripto untuk menggunakan Teknik cicil Dollar Cost Averaging (DCA) agar jauh lebih aman.

“Investor juga perlu untuk tetap berinvestasi dan melakukan Do Your Own Research/ DYOR,” ucapnya.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023