Surabaya (ANTARA) - Mini agrowisata yang berada di kompleks kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi salah satu destinasi favorit yang banyak dikunjungi masyarakat, khususnya anak-anak.

Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan, mini agrowisata menjadi salah satu media edukasi pertanian, perikanan dan peternakan kepada masyarakat, khususnya anak-anak, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, hingga SMP.

"Sekarang yang menarik dengan banyaknya anak-anak PAUD, ibu-ibu PKK dan bunda-bunda PAUD-nya juga tertarik. Karena apa? kami ingin mengenalkan anak-anak sejak dini mulai dari budi daya pertanian, perikanan dan peternakan," kata Antiek.

Menurut dia, pengunjung yang datang ke Mini Agrowisata Surabaya dalam sehari bisa mencapai 500 anak. Mereka dikenalkan dikenalkan beragam jenis agrikultur, termasuk sejumlah budi daya perikanan dan peternakan.

"Mereka (anak-anak) bisa tahu bagaimana cara menanam padi, padi asalnya dari mana. Telur dari mana, mereka bisa tahu telur dari ayam. Kemudian melihat kambing, mereka bisa belajar memberi makan dan juga mencintai pertanian, perikanan, dan peternakan," katanya.

Baca juga: Surabaya optimalkan "urban farming" penuhi kebutuhan pangan warga

Supaya pengunjung datangnya tidak berbarengan, lanjut dia, pihaknya membagi jadwal menjadi dua kloter per harinya. Sedangkan khusus Sabtu dan Minggu, Mini Agrowisata dibuka untuk masyarakat umum. 

"Kami ajak anak-anak belajar dan ikut menanam, seperti di hidroponik, kami ajari mereka caranya menanam dengan gaya anak-anak. Kemudian juga kami ajak memberi makan ikan, ayam, kambing, kura-kura, dan sebagainya," ucap Antiek.

Ia mengatakan di mini agrowisata ada aneka jenis tanaman toga dan sayuran, seperti tomat, cabai, padi, kembang kol serta sawi. Sedangkan untuk perikanan, ada budi daya  ikan mulai dari lele, nila, patin udang, hingga ikan jenis predator.

"Jadi kami juga kenalkan mereka biar tahu, oh ini ada ikan (predator) berbahaya. Sambil kami mengenalkan supaya mereka juga gemar makan ikan, gemar makan sayur, telur dan ayam. Itu salah satu program kami," katanya.

Sementara lokasi peternakan anak-anak dikenalkan dengan  kura-kura, kelinci, ayam dan kambing. 

Baca juga: Masyarakat Gunungkidul merintis agrowisata tanaman semangka
Baca juga: Pemkot Pekalongan tawarkan agrowisata petik kelengkeng di kebun

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023