Selamat belajar ya, di tunggu kedatangannya di Indonesia kalau sudah selesai (belajar --red),"
Berlin (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan pada para pelajar Indonesia di Jerman untuk kembali dan membangun Tanah Air.

"Selamat belajar ya, di tunggu kedatangannya di Indonesia kalau sudah selesai (belajar --red)," kata Presiden Yudhoyono kepada para pelajar Indonesia di Jerman yang menyambutnya saat secara simbolis memasuki Kota Berlin pada Selasa siang waktu setempat.

Para pelajar sekolah itu menjawab pesan Presiden Yudhoyono beramai-ramai. "Pasti Pak, kami pasti pulang."

Di masa lalu, Indonesia juga memiliki seorang pelajar istimewa di Jerman yang kembali ke tanah airnya seusai belajar dan berhasil menjadi orang nomor satu di Indonesia di era reformasi. Ia adalah BJ Habibie yang dilantik sebagai Presiden Indonesia ketiga seusai jatuhnya Orde Baru.

Salah satu putra Habibie, yaitu Ilham Habibie turut serta dalam rombongan Presiden Yudhoyono ke Jerman kali ini.

Puluhan pelajar Indonesia di Jerman itu menyambut Presiden Susilo Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono yang secara simbolis memasuki Kota Berlin dengan berjalan kaki dari Platz Des 18 Marz melalui Brandenburger Tor menuju Pariser Platz.

Dengan didampingi Walikota Berlin Klaus Wowereit, Presiden Yudhoyono yang mengenakan setelan jas berwarna hitam dan Ibu Ani Yudhoyono yang mengenakan kebaya biru dan kain tradisional berwarna senada berjalan dari Platz Des 18 Marz yang terletak di sisi barat Rotes Rathouse (Balaikota Berlin) melalui Brandenburger Tor (gerbang kota) menuju Pariser Platz di sisi timur Rotes Rathouse.

Setibanya di Pariser Platz, Presiden dan Ibu Ani berhenti untuk berfoto bersama dengan Walikota Wowereit dengan latar belakang Brandenburger Tor.

Kegiatan itu sempat menjadi perhatian para wisatawan yang memadati lokasi tersebut. Mereka berdiri di sekitar Bradenburger Tor yang untuk sementara dijaga oleh polisi Berlin dan jalur utamanya dikosongkan dari wisatawan.

Biasanya kawasan itu ramai oleh wisatawan yang ingin menyaksikan gerbang kota yang memisahkan Jerman barat dan Jerman timur di masa lalu. Tidak jauh dari gerbang itu terdapat sejumlah obyek wisata yang terkait dengan Tembok Berlin yang sangat legendaris tersebut.

Sebelum secara simbolis memasuki Kota Berlin, Presiden dan Ibu Ani terlebih dahulu berkunjung ke Rotes Rathouse untuk menandatangani buku tamu Kota Berlin.

Presiden Yudhoyono membubuhkan tanda tangannya yang terbaca "SB Yudhoyono" sementara Ibu Ani menuliskan tandatangannya yang terbaca "Kristiani" dalam buku tamu itu.

Dalam kunjungannya ke Rotes Rathouse, Presiden dan Ibu Ani didampingi oleh Menlu Marty Natalegawa dan Ibu Sranya Natalegawa serta mantan Gubernur DKI Jakarta Raya Fauzi Bowo.

Seusai memasuki Kota Berlin secara simbolis Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan dengan diaspora Indonesia di Jerman.

Dalam pertemuan itu Presiden menjelaskan mengenai situasi dan kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini, terutama terkait dengan sektor energi.

Ia juga menjelaskan hasil pertemuannya dengan Walikota Berlin yang antara lain membahas mengenai manajemen sampah.

Menurut Presiden, "tehnologinya belum tentu sama tapi, the idea (bisa sama--red)".

Ia menggarisbawahi peluang kerjasama antara kota-kota besar di Indonesia dengan Berlin terkait dengan hal itu.
(G003/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013