Jakarta (ANTARA) -
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie mengungkapkan sejumlah hal yang perlu dievaluasi secara serius untuk pelaksanaan ibadah haji 2023.
 
"Pertama berkaitan dengan transportasi, kondisinya memang sangat memprihatinkan karena mungkin ini tidak diperhitungkan antara jumlah jamaah haji dengan kapasitas transportasi yang ada," kata Syarief di Makkah sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Syarief, permasalahan transportasi tersebut menyebabkan adanya kendala, terutama berkaitan dengan pergerakan jemaah haji dari Muzdalifah untuk dibawa ke Mina.

Berdasarkan pantauan Timwas Haji DPR RI, kata dia, jemaah haji Indonesia mengalami keterlambatan bus jemputan saat di Muzdalifah. Hal itu diperparah dengan kondisi suhu di Makkah yang mencapai 43 derajat celcius, sehingga dikhawatirkan berdampak buruk bagi kesehatan jemaah.

"Saya melihat ini satu hal yang harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk menangani ketika jemaah haji dengan kapasitas jumlah besar. Siapa yang melakukan komitmen dengan pihak perusahaan penyedia jasa transportasi (bus) itu harus benar-benar menangani ini secara baik, sehingga tidak terjadi hal ini di kemudian hari," ujarnya.

Dijelaskan Syarief, evaluasi yang kedua berkaitan dengan katering atau konsumsi jemaah selama beribadah haji.

"Misalnya, ternyata jemaah haji itu H-1 ke Arafah, kemudian H+2 setelah pulang dari Mina itu juga tidak dapat makan, ini juga dikeluhkan oleh jemaah haji," kata dia.

Menurut Syarief, permasalahan katering ini lebih baik diberikan dalam bentuk living cost atau biaya hidup, yakni jemaah diberikan biaya berupa dana segar untuk makan selama di Tanah Suci.

"Jadi biaya hidup (makan) selama mereka di Tanah Suci diberikan dana segar saja seperti dulu di tahun 2004. Saya dulu ikut jamaah haji pemerintah (reguler) ya kita diberikan  dana selama kehidupan di Makkah dan di Madina, jadi kita belanja di sini dan masak sendiri," ucapnya.

Evaluasi ketiga, sambung dia, terkait pemondokan. Syarief meminta sektor pemondokan juga menjadi evaluasi ke depan karena ia menilai pemondokan jemaah tahun ini cenderung tidak baik untuk kesehatan.

"Artinya kamar itu bisa paling empat kasur, ya, tapi berjubel sampai diisi enam tempat tidur. Ini bagaimana? Apalagi rata-rata hotel ini kan sudah menggunakan AC, sehingga sirkulasi udara dari luar tidak masuk. Dengan kondisi jamaah yang seperti ini tetap juga membawa dampak kesehatan yang kurang baik," ujar dia.

Sementara itu, evaluasi keempat menurut Syarief adalah perihal kesehatan. Ia meminta kesediaan obat-obatan agar ditingkatkan dan lebih merata, serta dicocokkan dengan kebutuhan jemaah.

Selain itu, dia berharap kuantitas tenaga kesehatan ditingkatkan. Ia menyebut jumlah tenaga kesehatan pada pelaksanaan haji tahun ini tidak sebanding dengan jumlah jemaah Indonesia yang mencapai 229 ribu jemaah.

"Saya sebenarnya berharap, kalau kita punya kemampuan, lebih baik Indonesia memikirkan untuk membangun rumah sakit sendiri di sini. Mengingat jumlah jemaah haji kita cukup besar, lalu ada jemaah umroh yang datang sepanjang tahun. Ini tentu juga bisa digunakan oleh jemaah kita ketika di tanah suci Makkah," kata Syarief.

Terakhir, Syarief menyebut keberadaan dan peran petugas haji cukup efektif karena telah berusaha dan berjibaku membantu jemaah. Karena itu, sebagai pokok evaluasi kelima, ia meminta keberadaan petugas haji terus ditingkatkan.

"Jemaah kita ini kan banyak stratanya, dari kalangan atas hingga bawah, ketika di sini ada yang tua, ada yang tidak bisa baca atau yang tidak mengerti, banyak yang nyasar, ini yang selalu dialami. Kemarin petugas-petugas haji kita cukup sigap membantu jemaah-jemaah yang nyasar," kata dia.

Di samping itu, Syarief mengucapkan selamat kepada jemaah haji Indonesia yang telah melaksanakan ibadahnya di Tanah Suci. Ia mendoakan para jemaah menjadi haji yang mabrur dan turut berbelasungkawa atas jemaah yang meninggal dunia.

"Bagi keluarga yang meninggal di Makkah, saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga beliau yang meninggal di Tanah Suci insyaallah mendapatkan husnul khotimah," kata Syarief.
Baca juga: Ketua Komisi VIII DPR ungkap sejumlah masalah pelaksanaan haji 2023
Baca juga: Timwas Haji DPR temukan jamaah lansia pingsan usai lempar jamrah
Baca juga: Timwas DPR ungkap catatan hasil tinjau pemondokan jemaah haji

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023