Enggang Indonesia di sektor pariwisata kami telah membantu serta edukasi digital kepada para pelaku usaha....
Pontianak (ANTARA) - Pemuda pelopor Kalimantan Barat (Kalbar) yang lolos ke tingkat nasional, Haris bersama rekannya, ikut menghadirkan sebuah inovasi Enggang Indonesia untuk membantu meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Enggang Indonesia di sektor pariwisata kami telah membantu serta edukasi digital kepada para pelaku usaha dengan menyediakan platform aplikasi," ujar Haris, di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya berusaha menghimpun berbagai destinasi dan produk unggulan desa di berbagai kabupaten/kota di Kalbar agar dikunjungi wisatawan melalui platform digital.

"Kami bersyukur dengan kinerja keras dan berhasil mendatangkan turis dalam dan luar negeri serta wisatawan lokal, penghargaan kami raih sebagai StartUp Sociopreneur pertama di Universitas Tanjungpura," ujar dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama tahun 2022 terdapat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 5,47 juta kunjungan, naik 251,28 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2021.

Sedangkan untuk data kunjungan wisatawan nusantara juga mengalami kenaikan kunjungan pada tahun 2022. Dalam laporan BPS, ada 734,86 juta kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia pada 2022. Jumlah ini naik sekitar 19,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 613,30 juta kunjungan.

Provinsi tempat Enggang Indonesia beroperasi yaitu Kalbar merupakan provinsi keempat terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 146.807 km persegi, walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi memiliki puluhan pulau besar dan kecil yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna.

Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa wilayah Kalbar termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur.

"Kunjungan pariwisata di Kalbar juga tidak sedikit pada Pada Mei 2023 terdapat 6.237 kunjungan wisman yang datang ke Kalbar," kata dia lagi.

Jumlah kunjungan yang tidak sedikit ini menunjukkan bahwa provinsi keempat terbesar di Indonesia ini memiliki daya tarik pada wisata yang tak sedikit. Namun saat pihaknya melakukan observasi lapangan menemukan berbagai macam hal permasalahan yang terjadi terkait pengolahan sumber daya alam, lingkungan dan pemanfaatan wisata yang ada di Kalbar.

"Adapun permasalahannya adalah masih banyak produk UMKM yang saat ini belum ada hilirisasi, pada lingkungan terdapat masih banyak persoalan sampah dan pembabatan liar hutan, serta visualisasi dan digitalisasi destinasi wisata yang belum merata. Untuk itu lah kami hadir," ujar dia pula.
Baca juga: Kalbar jadi pusat konservasi burung enggang

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023