Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung mengatakan bahwa para perajin tuping (topeng) khas daerah itu, mengalami peningkatan pemesanan menjelang pelaksanaan Festival Krakatau 2023.

"Dalam pelaksanaan Festival Krakatau ini selain tetap menjadikan Gunung Krakatau sebagai ikon utama tanpa menghilangkannya sebagai komponen utama, kali ini akan mengangkat pula kebudayaan topeng Lampung," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan dengan semboyan "Lampung sebagai negerinya orang bertopeng", maka dalam kegiatan festival tersebut peserta serta masyarakat diwajibkan menggunakan topeng, sehingga secara langsung berdampak kepada peningkatan pemesanan tuping.

"Adanya kegiatan ini telah menghidupkan ekonomi kreatif juga, sebab perajin dan UMKM Tuping Lampung yang ada di Pasar Seni Kreatif kebanjiran pemesanan," katanya.

Dia menjelaskan para perajin dalam beberapa hari dapat membuat hingga ribuan tuping menjelang pelaksanaan Festival Krakatau.

"Kemarin saat kita datang ada perajin yang kebanjiran order satu hari bisa 300-500 tuping dipesan dari sebelumnya hanya puluhan buah saja, ini jadi salah satu bentuk tumbuhnya ekonomi kreatif sembari melestarikan budaya serta tradisi Lampung yang menggunakan penutup wajah," ucapnya.

Ia melanjutkan dalam pelaksanaannya nanti pihaknya juga akan menyediakan 4.000 unit Tuping Lampung bagi masyarakat, sedangkan bagi peserta lomba karnaval Tuping Lampung diharapkan untuk menyediakan topeng hasil kreativitasnya tersendiri.

"Kami sediakan sekitar 4.000 tuping untuk masyarakat. Nanti dalam kegiatan tersebut akan ditampilkan pula arak-arakan tuping pusaka berusia ratusan tahun yang disimpan di museum," ujarnya.

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh salah satu pegiat komunitas iven, Is Haryanto.

"Lampung ini memiliki tradisi menggunakan penutup wajah yang dikenal saat ini sebagai tuping dan sekura. Kegunaan topeng ini beragam ada yang digunakan saat berperang oleh pasukan tuping 12 wajah, hingga untuk menutup wajah pengantin wanita sebelum pelaksanaan upacara adat pernikahan Lampung," kata Is Haryanto Nugroho.

Menurut dia, dengan adanya karnaval Tuping Lampung dalam rangkaian kegiatan Festival Krakatau 2023 dapat membantu memperkenalkan adat istiadat topeng lokal kepada wisatawan, serta meningkatkan pendapatan perajin sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung.

"Kemarin di Lampung Barat saat Festival Sekura selama tujuh hari nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp1,3 miliar, ini sangat tidak terduga sebab banyak wisatawan dan masyarakat yang tertarik membeli sekura (jenis topeng Lampung) dan ini membantu perajin sampai mereka kewalahan membuat topeng pesanan konsumen," ungkapnya.

Ia mengatakan dengan adanya kesuksesan peningkatan sektor ekonomi kreatif pada Festival Sekura dapat terjadi pula saat pelaksanaan karnaval Tuping Lampung pada Festival Krakatau.

"Melihat antusiasme di Festival Sekura, ini yang hendak dibuat nanti saat di Festival Krakatau yang tahun ini semboyannya adalah "Lampung sebagai negerinya orang bertopeng". Diharapkan tradisi budaya terjaga dan dikenal, lalu ekonomi kreatif juga bangkit lagi melalui kegiatan ini," kata dia pula.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023