Bandarlampung (ANTARA) - Berbagai tradisi budaya tradisional masyarakat Lampung dari berbagai kabupaten hadir memeriahkan pawai Tuping Lampung pada gelaran Krakatau Festival 2023.

"Kali ini dari Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) membawakan budaya khas daerah yaitu kerajinan terbuat dari tikau yang dimodifikasi menjadi topeng," ujar Koordinator Peserta Pawai Kabupaten Tulang Bawang Barat Khoirul Hartoko, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan tikau merupakan alas duduk yang biasa digunakan masyarakat sejak tempo dulu yang terbuat dari tanaman mendong, serta menjadi ciri khas budaya warga Tulang Bawang Barat.

"Karena pawai kali ini temanya topeng jadi kami modifikasi menjadi topeng tikau, dan kali ini ada cerita yang disisipkan saat pawai yaitu menceritakan petani yang membasmi 'cadang-cadang' (hama)," katanya.

Baca juga: Disparekraf Lampung sebut perajin tuping alami peningkatan pemesanan

Baca juga: Festival Krakatau 2023 mengenalkan pesona Budaya Tuping Lampung


Dia mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan budaya daerah secara luas kepada masyarakat.

"Yang hadir hari ini ada 43 orang dari Tulang Bawang Barat, dan dengan ini kerajinan khas kami bisa semakin dikenal luas oleh masyarakat terutama yang di kota," katanya.

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Ketua Sanggar Seni Setiwang Kabupaten Lampung Barat Richard Sambera.

"Untuk kegiatan hari ini untuk Lampung Barat menampilkan sekura cakak buah yang merupakan tradisi masyarakat setiap 1-10 Syawal," kata Richard Sambera.

Menurut dia, tradisi sekura itu merupakan salah satu sarana silaturahmi antar masyarakat pada saat Idul Fitri, dengan menggunakan dua jenis topeng yakni sekura betik dan sekura kamak mengelilingi desa.

"Hari ini ada 45 orang yang hadir membawakan sekura, diharapkan masyarakat dapat terus merawat tradisi terlepas dari perbedaan yang ada," ujarnya.

Diketahui pawai Tuping Lampung dalam gelaran Festival Krakatau menghadirkan peserta dari 15 kabupaten dan kota dengan membawa tradisi serta budaya khasnya untuk dipamerkan.

Akan tetapi kegiatan tersebut sempat mengalami penundaan selama kurang lebih dua jam karena kondisi cuaca yang hujan. Sehingga membuat pengunjung yang hadir dalam festival tersebut tidak sesuai target yang ditentukan yakni sebanyak 20.000 orang.*

Baca juga: Pemprov Lampung undang seratus orang nakes hadiri Festival Krakatau

Baca juga: ASDP berkomitmen dukung pariwisata daerah Lampung

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023