Lombok, NTB (ANTARA) - Tim Nakoela Universitas Indonesia (UI) menargetkan mobil mereka mencapai angka 1.200 km/liter pada gelaran Shell Eco-marathon (SEM) Asia Pasifik dan Timur Tengah 2023, di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 4-9 Juli.

“Kami setiap tahun sudah pasti melakukan peningkatan. Kami sering berkolaborasi dengan industrial expert. Tahun ini kerja sama dengan Honda. Termasuk sponsor IRC lainnya dalam peningkatan target 1.200 km/liter,” kata Manajer Tim Nakoela UI Rayhan Danendra ketika ditemui di Sirkuit Mandalika, Rabu.

Pada ajang yang sama tahun lalu, Nakoela UI meraih juara pada kategori Prototype Internal Combustion Engine dengan mencatatkan 905.2 km/liter, mengungguli dua tim dari Vietnam yang menghuni posisi kedua dan ketiga yaitu HAUI AUTO dengan 737.3 km/liter dan DUT_Gatech Team dengan 496.3 km/liter.

Baca juga: Shell Eco-Marathon 2023 resmi dibuka di Sirkuit Mandalika

Pada ajang tahun ini dengan kategori yang sama, Tim Nakoela berambisi untuk mencapai angka lebih tinggi, terlihat dari beberapa perbaikan dari tahun lalu.

“Tahun ini pertama perombakan di bagian transmisi, kami menggunakan sistem clutch (kopling). Kami tingkatkan lagi dari force dan lainnya,” tambahnya.

“Di bagian aerodinamika, bagian wheel alignment vehicle, dan elektrikal kami berkolaborasi dengan salah satu produsen baterai,” lanjutnya.

Tim Nakoela UI terlihat sangat siap pada ajang kreativitas antarmahasiswa se-Asia Pasifik dan Timur Tengah itu. Manajer tim yang juga mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UI itu menjelaskan, kesiapan terlihat dari timnya yang mampu mengatasi masalah ketika mobil yang dikirim tiba di Lombok.

“Ketika mobil dikirim dari UI, sepuluh hari sampai ke Lombok. Ketika sampai di sini, kita sudah bongkar, ada beberapa suku cadang yang harus diulang. Tetapi kita sudah mempersiapkan jauh-jauh hari dengan mempersiapkan suku cadang pengganti, wiring sheet, wheelset, sehingga saat kerusakan, tinggal kami ganti saja,” jelasnya.

“12 pos inspeksi dapat semua. Mesin sempat tidak nyala dan ada masalah di salah satu komponen. Tetapi kita sudah menyiapkan komponen, sehingga tinggal kita ganti,” tambahnya.

Baca juga: Shell Eco Marathon di Sirkuit Mandalika 2023 diikuti 13 negara

Selain dari kesiapan teknis, Rayhan juga menggambarkan timnya siap dari segi nonteknis yaitu kerja sama tim dengan selalu bekerja secara cekatan.

“Makanya hari pertama, registrasi, langsung siapkan mobil dan pas masuk technical inspection, kami sudah melewati sembilan dari 12 pos. Jam 7.30 WITA kita masuk, dan 8.45 WITA sudah selesai,” kata Rayhan.

Lebih lanjut, pada adu kendaraan ramah energi tahun ini, Rayhan mengatakan timnya selalu mendapat dukungan penuh dari kampus. Terlebih universitas tempat ia menimba ilmu merupakan GreenMetric atau universitas yang mengedepankan penghijauan melalui berbagai program ramah lingkungan.

“Ada program green matric. Di mana kampus salah satu yang green concept. Tim ini terbentuk. Dukungan penuh, kami salah satu tim yang update ke dosen dan mereka selalu memberikan saran dan lainnya,” tutupnya.

Adapun, selain tim Nakoela, universitas yang ada di Depok itu pada tahun ini juga diwakili oleh tim Arjuna yang turun pada kategori Urban Concept.

Baca juga: Penyelenggara SEM 2023 baca potensi Indonesia wakili kejuaraan dunia

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023