Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K), FIHA, FESC mengatakan penggunaan teknologi IVUS (intravascular ultrasound) dapat membantu tenaga kesehatan untuk menemukan strategi penanganan penyakit jantung koroner yang lebih optimal.

"(Dengan menggunakan IVUS) kita bisa melakukan atau menangani penyakit jantung koroner atau pengendapan atau plak atau aterosklerosis-nya dengan lebih optimal," kata Denio dalam webinar kesehatan yang diikuti di Jakarta, Kamis.

IVUS merupakan pemeriksaan pada pembuluh darah jantung dengan menggunakan gelombang suara (ultrasound). Penggunaan IVUS saat prosedur percutaneous coronary intervention (PCI) atau angioplasty dapat memberikan akurasi dalam pemilihan strategi intervensi sehingga pemasangan stent atau ring akan memberikan hasil yang optimal bagi pasien.

Baca juga: Mengapa lelaki lebih rentan terkena penyakit jantung?

Denio menjelaskan akurasi yang didapatkan dari penggunaan IVUS didukung dengan tampilan gambar pembuluh darah jantung yang lebih detail mulai dari diameter, panjang, derajat, hingga jenis plak atau sumbatan.

"Gambar-gambar yang bisa kita lihat dengan ultrasound, kita bisa lihat seberapa banyak pengapuran yang ada, seberapa keras pengapurannya itu, dan itu bisa menolong kita dalam menentukan strategi," kata dokter dari Heartology Cardiovascular Hospital itu.

Denio mengatakan IVUS diperlukan bagi pasien yang memiliki keluhan dan memerlukan katerisasi jantung. Apabila keluhan yang dialami pasien cukup ringan, maka tidak harus dilakukan IVUS karena tidak ada indikasi untuk melakukan tindak lanjut.

"Tetapi kalau penyempitannya (pada pembuluh darah jantung) bersifat borderline, berat, yang mau kita tahu kenapa. Misalnya sudah pernah dipasang ring, ternyata ring-nya yang menjadi masalah karena kurang besar bukanya. Itu (IVUS) akan memberikan kita penjelasan bagaimana kita mau menanganinya," kata Denio.

"Dan ukuran ring yang bisa kita pakai itu sangat memberikan keuntungan untuk kita tahu supaya kita (dalam memasang ring) tidak terlalu panjang, tidak terlalu kecil, tidak terlalu pendek, tidak terlalu besar," imbuh dia.

Denio juga menambahkan bahwa penggunaan IVUS berkaitan dengan angka kejadian kardiovaskular yang lebih baik. Dengan begitu, penanganan penyakit jantung koroner yang tepat tentu akan memperbaiki kualitas hidup pasien dalam jangka panjang.

"Penanganan penyakit jantung koroner itu sendiri penting untuk bisa tepat waktu dan juga tepat strategi. Dalam hal ini penanganan yang optimal akan memberikan hasil jangka panjang yang baik dan akan meningkatkan usia pasien tersebut," pungkas Denio.

Baca juga: Pola hidup tidak sehat memperparah sumbatan penyebab PJK

Baca juga: Dokter: Jantung koroner dapat dilakukan intervensi dengan metode PCI

Baca juga: Jantung koroner penyakit mematikan pertama di dunia

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023