Yang penting adalah mereka tidak harus menunda (memilih para pembalsam). Terlalu lama mereka menunda itu, semakin sulit akan melakukannya
Manila (ANTARA News) - Pemilik perusahaan pembalsaman mayat terkenal Filipina yang meletakkan jenazah diktator Ferdinand Marcos dalam peti kaca, Frank Malabed, menawarkan jasa untuk menangani mendiang Hugo Chavez.

Venezuela menginginkan agar jenazah Hugo Chavez dibalsam "seperti Lenin".

Pembalsam yang berbasis di Manila, Malabed, menekankan para ahli harus bertindak cepat jika mereka ingin berhasil melestarikan jenazah presiden Venezuela itu, yang meninggal pada Selasa karena kanker.

"Saya belum dihubungi untuk itu, tetapi saya akan selalu mengharapkan panggilan. Saya akan memproses siapa pun, di mana pun," kata Malabed, 62 tahun, kepada AFP.

Ia mengatakan, metode yang digunakan akan tergantung pada kondisi jenazah Chavez.  Sebelumnya, penerus Chavez mengatakan pada Kamis bahwa Chavez akan diawetkan "selama-lamanya".

Saat pihak berwenang Venezuela mengatakan mereka ingin Chavez dibalsam "seperti Lenin", Malabed mengatakan ia tidak akan menggunakan teknik yang sama seperti yang digunakan untuk pemimpin revolusioner Soviet itu.

"Saya memberitahu mereka Lenin diawetkan menggunakan resin. Ini seperti membuat blok es. Anda memiliki sebuah kotak, Anda menuangkan air di atasnya dan air itu membeku. Jika saya diminta untuk melakukan itu (membalsam Chavez), saya akan melakukannya dengan cara berbeda," katanya.

Malabed pun merinci beberapa bahan kimia yang akan perlu digunakan.

"Anda perlu menyuntikkan cairan ke dalam arteri setelah menguras darah dari vena. Anda menggunakan jarum suntik untuk itu. Kemudian Anda mengisinya secara teratur. Itu harus diperiksa secara teratur untuk menangkap tanda-tanda dekomposisi," katanya.

Malabed mengasah keterampilannya saat masih muda dengan membantu ayahnya membalsam ribuan tentara Amerika yang tewas di Perang Vietnam, bekerja di satu hanggar yang disulap di sebuah pangkalan udara AS di utara Manila pada tahun 1960.

Ia membangun reputasi dengan bekerja pada praktik pembalsaman milik sendiri di Manila sejak awal 1970-an, kemudian menjadi sangat dihormati dalam bisnis ini saat ia bertugas untuk membalsam tubuh Marcos, setelah ia meninggal di pengasingan pada tahun 1989.

"Dalam kasus Presiden Marcos, itu pekerjaan yang sulit. Ia adalah seorang yang lembek. Tubuhnya penuh edema (cairan)," katanya.

Tubuh Marcos hingga kini tetap dipajang di rumah leluhur keluarga nya di Filipina utara.

Malabed terus menjalankan bisnisnya itu yang sukses di Manila, di mana ia sering disebut-sebut bekerja untuk para selebriti, politisi dan tokoh terkemuka lainnya.


Penerjemah : Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013