target kami itu akan diolah menjadi salah satu bahan untuk pakan ternak
Badung (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Badung, Bali terus mewujudkan komitmennya untuk melakukan pengelolaan sampah melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya.
 
"Kami memiliki prinsip kalau kami membuang sampah berarti kami memindahkan masalah kami ke orang lain, oleh karena itu kami telah mendapat arahan dari Menteri Menko Marves untuk melaksanakan kegiatan di desa maupun di kelurahan paling tidak harus ada TPS3R dengan mengurangi, memilah dan mengolah sampah," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Seminyak, Badung, Bali, Jumat.
 
Ia menjelaskan pada tahun 2024 pihaknya akan membuat ketentuan regulasi dan terus menyiapkan TPS3R dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
 
Apabila program itu telah berjalan, nantinya, setiap desa dan kelurahan pada hari Senin akan dijadwalkan untuk mengeluarkan sampah organik. Pada hari Selasa akan mengeluarkan sampah non-organiknya dan hari Rabu akan mengeluarkan sampah basah.
 
"Target kami itu akan diolah menjadi salah satu bahan untuk pakan ternak, ini cara yang harus kami lakukan dan kami sekarang," katanya.

Baca juga: Pemkab Badung serahkan bantuan Rp9 miliar untuk kelola sampah di desa
Baca juga: Pengelolaan sampah berbasis sumber dan momentum G20 di Bali
 
Yang terbaru, Bupati Giri Prasta juga telah meresmikan Gedung Baru TPS3R Seminyak Mohija Collection Center di Desa Adat Seminyak, Badung untuk mengatasi permasalahan sampah di kawasan pariwisata Pulau Dewata itu.
 
Menurutnya, jajaran pemerintahan di Kabupaten Badung juga berterima kasih atas dukungan moral dan finansial dari berbagai pihak dalam upaya menjaga estitika Badung berkenaan dengan persampahan.
 
"Selanjutnya kami di Badung juga membangun TPST di wilayah selatan ada di Jimbaran, wilayah tengah ada di Mengwitani dan di wilayah utara ada di Abiansemal," kata dia.
 
Bupati Giri Prasta menambahkan upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Badung khususnya di Seminyak itu diharapkan dapat menjadi model percontohan di wilayah Provinsi Bali, Indonesia bahkan di tingkat internasional.
 
"Itu yang kami harapkan dalam melaksanakan kegiatan mengurangi, memilah dan mengolah ini. Dan intinya adalah untuk menumbuhkan ekonomi sirkular itu luar biasa sekali. Kami akan mendukung sepenuhnya. Sekali lagi saya tidak mau menimbun atau ada timbunan sampah," kata Bupati Giri Prasta.

Baca juga: UNIQLO dan PPLH Bali gelar program edukasi dan pembersihan pantai
Baca juga: Nelayan pungut tiga ton sampah plastik per minggu di mangrove Bali
Baca juga: POP Kemendikbudristek dan BWL gerakkan 100 sekolah kelola sampah

Pewarta: Rolandus Nampu/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023