percontohan lingkungan hijau dan higienis
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan membuat lubang penampungan sebagai solusi untuk mengatasi pencemaran limbah ternak sapi di RW 05, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Solusi jangka pendek yang penting tidak ada limbah cair maupun limbah padat jadi kita masukkan dulu ke lubang penampungan," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Munjirin menuturkan lubang saluran itu dibuat berdiameter 1x3 meter dan lebar satu meter dengan jumlah sembilan lubang untuk menampung limbah cair di lokasi tersebut.

Sedangkan, untuk limbah padat dikumpulkan setiap hari atau dua hari sekali yang nantinya dibawa ke PD Dharma Jaya.

Selain jangka pendek, solusi jangka panjang yakni pihaknya akan merancang kondisi lapangan ke depannya mulai dari ukuran lahan hingga jumlah ternak sapi.

Adapun pihaknya meminta saran berbagai pihak mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kementerian Pertanian, dan dinas terkait.

Kemudian, BUMD Paljaya dan PD Dharma Jaya serta tenaga ahli "Ratu Biogas" Sri Wahyuni juga turut merancang desain peternakan sapi di Cikoko tersebut.

"Kami harap kotorannya nanti bisa bermanfaat mulai dari kencing maupun kotoran padat yang dimanfaatkan menjadi kompos hingga biogas," terangnya.

Kendati demikian, Munjirin belum bisa memastikan realisasi pembuatan lubang tersebut lantaran perlu perencanaan termasuk pembiayaan yang matang.

"Ke depannya bisa jadi lokasi ramah lingkungan, sarana edukasi hingga percontohan lingkungan hijau dan higienis," harapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengedukasi peternak sapi di daerah itu untuk mengolah limbah dari tempat penampungan hewan agar lebih ramah lingkungan.

"Kami terus meningkatkan pendampingan dan supervisi kepada para pemilik peternakan agar limbah yang dihasilkan tak cemari lingkungan," kata Walikota Jakarta Selatan, Munjirin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Munjirin melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan secara rutin sebulan sekali melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para peternak sapi termasuk Persatuan Peternak Sapi Potong-Sapi Perah Jakarta Selatan (PPSP-SP).

Baca juga: Petugas pantau masyarakat agar tak buang limbah kurban sembarangan

Baca juga: Heru imbau warga tak buang limbah kurban sembarangan

Baca juga: Jakarta Selatan edukasi peternak sapi untuk olah limbah

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023