beberapa fitur lain pada aplikasi GuruPRI, yaitu Learning Management System (LMS), Buku Digital.
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pengembang aplikasi GuruPRO, PT Desa Tech Nusantara bertekad menjadikan guru-guru di Indonesia profesional dan sejahtera dengan memaksimalkan kemampuan digital dan peran teknologi.

"GuruPRO merupakan platform edutech yang mengkhususkan pada digitalisasi kegiatan belajar mengajar di semua jenjang pendidikan baik formal maupun non formal," kata Manajer Produk GuruPRO Kumala Sutan Daulay saat peluncuran di Gedung DPRD, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Ia menjelaskan, aplikasi berbasis android ini memiliki fitur unggulan, salah satunya yaitu silang kursus yang menjadi wadah pendidik untuk dapat saling bertukar keahlian, bertukar siswa dan bertukar pengalaman.

Dalam prosesnya, kata dia, kegiatan pembelajaran satu sama lain terhubung antar pendidik dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia.

Menurut Kumala, dengan para guru membuka kursus masing-masing secara mandiri di aplikasi GuruPRO dan memilih partner yang cocok untuk melakukan silang pembelajaran, diharapkan kesenjangan yang terjadi karena kurang meratanya digitalisasi pada sektor pendidikan di Indonesia dapat terbantu.

"Sehingga bertambahnya siswa-siswa unggul dan para guru yang terbaik di negeri ini," kata Kumala.

Ia menyebutkan, beberapa fitur lain pada aplikasi GuruPRI, yaitu Learning Management System (LMS), Buku Digital.

Kemudian, fitur Lapak Guru and Bootcamp juga memiliki nilai lebih untuk digunakan oleh para guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang mereka lakukan.

Adapula GuruPRO video short yang dimana konten di dalam video tersebut adalah guru dan siswa yang membuatnya dengan mengedepankan hal-hal yang mendidik.

“Kami senang bisa menjadi penghubung antara pelajar dan guru dari seluruh pelosok negeri di Indonesia," ujarnya.

GuruPRO juga menggandeng Organisasi Guru Merdeka Profesional atau "GM Pro" dalam pengembangan kualitas pengajar di sekolah-sekolah negeri yang masih berstatus honorer dan belum memenuhi passing grade.

Dewan Penasihat GM Pro Dadeng Wahyudi di tempat yang sama mengungkapkan bahwa di daerahnya masih ada sekitar 1.000 guru berstatus honorer yang mengajar di sekolah negeri.

Menurut dia, GM Pro menggunakan GuruPRO akan menjadi wadah untuk pengembangan kualitas para guru honorer agar bisa lolos passing grade dan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Karena surat Kemenpan RB pada November tahun ini (tenaga) honorer dihilangkan, maka mereka terinspirasi kepada pemerintah untuk segera diangkat menjadi PPPK," kata Dadeng.

Ia meyakini, ketika guru-guru di Kabupaten Bogor memiliki kualitas keilmuan yang mempuni, maka kesejahteraan akan menyertainya, termasuk lolos dalam seleksi menjadi PPPK.
Baca juga: QSP dukung transformasi pendidikan, digunakan lebih dari 177.000 guru
Baca juga: Kemendikbudristek gandeng Oracle Academy untuk keterampilan siswa
Baca juga: Zenius ajak siswa ubah cara belajar

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023