Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rusli Effendi menyampaikan tidak ada alasan bagi partainya untuk tidak mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Dia menyebut setidaknya ada tiga alasan bagi PPP untuk mendukung Ganjar Pranowo, yaitu dari sisi personal, historis, dan kultural.

“Dari sisi personal, Pak Ganjar adalah pemimpin yang berproses dari proses kemasyarakatan DPR RI tadi dijelaskan jadi gubernur kemudian jadi gubernur setelah itu jadi presiden. Beliau punya kompetensi, kapasitas, dan aksesibilitas,” kata Rusli saat acara dialog interaktif di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo di Jakarta, Sabtu.

Rusli juga mengatakan Ganjar Pranowo masih relatif muda dibandingkan dengan bakal calon presiden lainnya sehingga dia dapat disebut mewakili generasi muda.

“Kemudian dia punya inovasi, kita lihat di Jawa Tengah. Beliau banyak inovasi, pembaharuan-pembaharuan kalau istilah saya beliau bisa melakukan otonomi daerah berbasis digitalisasi. Ini menarik untuk Indonesia yang kita punya bonus demografi. Jadi cocok dengan masa depan Indonesia,” kata Waketum PPP.

Indonesia diprediksi menerima bonus demografi, yang artinya usia warga produktif lebih banyak daripada yang kurang produktif. Bonus demografi itu diperkirakan terjadi pada 2035.

“Dari sisi ini, PPP tidak ada alasan tidak mendukung,” kata Rusli.

Kedua, Rusli menyampaikan alasan PPP mendukung Ganjar Pranowo juga karena alasan historis terutama terkait kerja sama PDI Perjuangan dan PPP yang terjalin setidaknya sejak 1997. Kerja sama itu pun juga terjalin saat Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah bersama Gus Yasin sebagai wakilnya.

“Kerja sama ini harus dilanjutkan menjadi presiden dan wakil presiden. Semoga wakilnya dari PPP,” kata dia.

Terakhir, alasan ketiga PPP mendukung Ganjar karena kedekatan kultural. Istri Ganjar, Siti Atiqoh, merupakan anak tokoh kiai NU, yang juga pengurus PPP Purbalingga, Akhmad Musodik Supriyadi.

“Jadi kedekatan emosional ini sudah sangat panjang karena itu bagi PPP, Pak Ganjar Pranowo adalah persaudaraan, meskipun tidak ada pertalian darah. Jadi ini kultur,” kata Rusli.

Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

PPP ikut mengumumkan secara resmi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden mereka selepas Rapimnas Ke-5 di Yogyakarta pada 26 April 2023.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Baca juga: Ahmad Basarah: Demokrasi buktikan rakyat biasa dapat jadi pemimpin

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023